Selain itu, mengutip dari WebMD, efek samping yang lebih buruk dari penggunaan pil KB adalah penyakit hati, penyakit kandung empedu, stroke, pembekuan darah, penyakit jantung, bahkan tekanan darah tinggi (hipertensi).
Hal ini diakibatkan karena beberapa pil KB mengandung hormon esterogen dan progesteron yang salah satunya dapat memengaruhi tekan darah.
Baca Juga : Generasi Milenial Hobi Makan Enak Sehatkah? Risiko Hipertensi Dini
Namun menurut penuturan dr. Djoko Wibisono, SpPD-KGH yang ditemui dalam konferensi pers Waspadai Hipertensi Pada Generasi Milenial. Launching Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019 di Hotel Sheraton, Gandaria, Jakarta Selatan (22/02/19), "tidak semua kontrasepsi untuk mengendalikan kehamilan mengandung efek hormonal yang dapat menyebabkan hipertensi."
"Wanita yang sudah pernah mengalami hipertensi dan kebetulan menggunakan pil kontrasepsi yang mengandung efek hormonal kemungkinan akan dianjurkan untuk menggunakan kontrasepsi yang tidak mengandung hormon agar tidak menimbulkan tekanan darah tinggi," ujar dr. Djoko Wibisono, SpPD-KG selaku ketua panitia Indonesian Society of Hypertension Science Meeting ke-13.
Namun benarkah mitos yang mengatakan bahwa ibu hamil yang pernah menggunakan pil KB dan mengalami hipertensi atau tekanan darah tinggi dapat mengalami preeklamsia di masa kehamilannya?
Baca Juga : Tubuh Shakira Aurum Bengkak Akibat Kemoterapi, Inilah yang Menyebabkan Anak Denada Membesar Seperti Itu
"Preeklamsia merupakan penyakit multi-faktorial yang belum diketahui penyebabnya dengan jelas," menurut dr. Paskariatne Probo Dewi Yamin, SpJP.
Walaupun pil KB disinyalir dapat mengakibatkan hipertensi, belum ada dokter atau bidan yang menyebutkan bahwa wanita yang pernah menggunakan pil KB dapat mengalami preeklamsia. (*()
Source | : | WebMD |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar