GridHEALTH.id - Akhirnya tanggal pernikahan Syahrini dan Reino Barack sudah terkonfirmasi kebenarannya.
Krisdayanti yang merupakan sahabat dari Syahrini akhirnya mengumumkan berita pernikahannya dengan Reino Barack.
Baca Juga : Syahrini dan Reino Barack Dikabarkan Akan Menikah Akhir Bulan, Ini Rangkaian Tes Kesehatan Calon Pengantin
Tak hanya beri pengakuan jika ia sudah diundang langsung oleh Syahrini, Krisdayanti juga mengungkapkan konsep pernikahan Syahrini dengan mantan pacar Luna Maya, Reino Barack.
Menurut pengakuan Krisdayanti, baik Syahrini dan Reino Barack menginginkan pernikahan yang akan diselenggarakan pada 27 Februari 2019 ini akan terlihat lebih private dan intim.
"Udah diundang sama Riri, aku dan suami temen deket Reino terus aku juga mengenal syahrini dari awal karir jadi kalaupun kita berdua nggak bisa atau nggak disempatkan, mungkin mau private aja kita bisa ngehargain itu," ujar Krisdayanti, seperti dikutip TribunStyle dari Grid.ID.
Baca Juga : Marion Jola Akui Buka Jaket di Panggung Pensi SMA, Ini Alasan Medisnya
Lantas bagaimana nasib Luna Maya mantan pacar Reino Barack? Akankah Luna Maya semakin patah hati?
Menurut American Heart Association menjelaskan bahwa ketika di bawah stres berat (seperti saat patah hati), terkadang sebagian jantung akan membesar sementara dan tidak dapat memompa darah dengan baik.
Baca Juga : Tidur Sehat Matikan Lampu, Memang Ada Manfaatnya Bagi Kesehatan?
Sementara fungsi bagian jantung lainnya bekerja dengan sangat baik, bahkan bisa berkontraksi dengan sangat kuat.
Kondisi ini bisa menyebabkan gagal otot jantung jangka pendek yang parah, kondisi ini disebut sebagai kardiomiopati induksi stres, namun labih sering disebut sebagai “sindrom patah hati”.
Kabar baiknya, sindrom patah hati termasuk kondisi medis yang sangat jarang, tapi mudah untuk diobati.
Sebuah studi di jepang tahun 2014 memperkirakan hanya ada sebesar 2% kasus sindrom patah hati di dunia yang diikuti oleh masalah koroner akut.
Baca Juga : Usai Patah Hati, Ariana Grande Merasa Terhina Batal Tampil di Grammy Awards 2019
Namun, studi yang sama menemukan bahwa sindrom patah hati lebih cenderung memengaruhi wanita, dengan laporan kasus mencapai 80% hingga saat penelitian dilakukan.
Sebagai respons stres, sistem saraf simpatetik dalam otak akan diaktifkan akibat pelepasan sejumlah hormon secara tiba-tiba.
Sistem saraf akan menstimulasi kelenjar adrenalin yang memicu produksi catecholamine yang berguna menyiagakan tubuh untuk mengambil tindakan.
Akan tetapi, produksi hormon di saat tubuh tidak membutuhkannya akan membawa sejumlah masalah lain, seperti sesak napas dan badan linu (akibat produksi kortisol berlebih), jantung berdebar kencang (akibat produksi kortisol dan adrenalin), dan penumpukan lemak dalam tubuh.
Baca Juga : Sering Mengalami Nyeri Payudara Setelah Menstruasi? Ini Penyebabnya!
Jika saat patah hati, wanita merasa nafsu makan sangat jauh berkurang, ini adalah akibat dari produksi kortisol dalam tubuh yang meningkat.
Kortisol yang diproduksi saat stres akan menghambat aliran darah masuk ke dalam saluran pencernaan.
Akibatnya, produksi asam lambung pun meningkat dan memberikan rasa tidak nyaman dalam perut.
Makanan yang masuk ke dalam tubuh pun terasa hambar dan tidak menggugah selera, membuat makin ogah makan.
Dan menurut sebuah studi tahun 1994, stres bahkan dapat mempengaruhi distribusi lemak, karena kortisol mempromosikan pengendapan lemak terutama di daerah perut. (*)
Source | : | ncbi,American Hear Association |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar