5. Tidak dapat memiliki gejala apa pun
Sebagian besar waktu, kanker dalam bentuk apa pun akan datang dengan satu atau dua gejala seperti rasa sakit atau tidak nyaman atau bahkan benjolan dan tumor yang terlihat.
Namun, ada juga insiden di mana tampaknya tidak ada tanda fisik sama sekali.
Inilah sebabnya mengapa sangat penting bagi Moms untuk melakukan pemeriksaan rutin.
Kisah ini seperti yang dialami oleh Stephanie (49), yang tak merasakan adanya tanda-tanda dan divonis kanker setelah melakukan check up rutin.
“Kembali pada tahun 2013, saya dijadwalkan untuk bertemu dengan gynae saya di Rumah Sakit Universitas jadi saya pikir, mengapa tidak melakukan mammogram juga?
Saya masuk untuk janji temu saya tidak berharap menemukan sesuatu yang salah dengan payudara saya karena terakhir saya memeriksa, tidak ada benjolan nyata atau ketidaknyamanan, tidak ada perubahan bentuk atau warna, tidak ada riwayat keluarga juga.
Beberapa hari setelah mammogram, seorang perawat memanggil saya dan memberi tahu saya bahwa saya perlu kembali untuk “tes rutin” yang lebih banyak.
Dia mengatakan itu tidak perlu dikhawatirkan, tetapi setelah tes tambahan dan USG, dokter mendiagnosis saya dengan kanker duktal stadium 2.
Rupanya, ada adalah benjolan di payudara saya, saya tidak bisa merasakannya," cerita Stephanie.
Baca Juga : Begini Kondisi Bayi yang Diambil Sang Ayah dari Rahim Ibunya Setelah Dibunuh Menggunakan Parang di Bengkulu
Lalu, bagaimana caranya agar kita terhindar dari kanker pembunuh nomor 2 setelah kanker leher rahim ini?
Salah satunya adalah dengan mengonsumsi buah tomat.
Studi terbaru menunjukkan konsumsi tomat bisa meningkatkan level hormon yang berperan penting dalam metabolisme gula dan lemak di tubuh.
Penelitian yang diterbitkan di jurnal Clinical Endocrinology & Metabolism ini menunjukkan, wanita yang secara acak diminta makan tomat dan produk pangan dari tomat (mengandung 25 miligram lycopene per harinya), mengalami peningkatan level hormon yang meregulasi metabolisme atau adiponectin.
"Manfaat makan banyak tomat dan produk berbasis tomat, bahkan dalam jangka pendek, merupakan bukti temuan kami," ungkap peneliti Adana Llanos, asisten profesor epidemiologi di Rutgers University yang dilansir dari Kompas.com.
Ia melanjutkan, "Makan buah dan sayur, yang kaya nutrisi esensial, vitamin, mineral, dan phytochemical seperti lycopene, menunjukkan manfaat signifikan."
Penelitian ini juga membuktikan peningkatan level adiponectin bisa membantu mencegah kanker payudara.
Hal ini terkait dengan obesitas yang dikenali sebagai faktor risiko kanker payudara.
"Berdasarkan data ini, kami yakin, konsumsi rutin buah dan sayur sesuai porsi yang direkomendasikan bisa menjadi bentuk pencegahan kanker payudara pada orang yang berpotensi terkena kanker," jelas Llanos.
Baca Juga : Ani Yudhoyono Dilarang Minum Air Botol yang Sudah Dibuka Lebih dari 2 Jam, Ini Alasannya Menurut Ahli!
Source | : | Kompas.com,WebMD,Nakita.ID |
Penulis | : | Rosiana Chozanah |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar