GridHEALTH.id - Baru-baru ini seorang kakek 90 tahun asal New York, Amerika Serikat, kedapatan menghabiskan setengah kaleng cat karena mengira itu adalah yoghurt.
Kejadian ini akhirnya menjadi perbincangan di internet karena ulang sang cucu, Alex Stein yang mengunggah beberapa cerita di laman akun pribadinya.
Baca Juga : Waspada Cat Kuku Dapat Sebabkan Infeksi pada Wajah dan Area Kewanitaan
Alex lalu mengunggah foto kakeknya dan menulis, "Jadi kakek saya baru saja menghabiskan setengah kaleng cat tembok hari ini, dia mengira itu yoghurt," ujar Alex.
Baca Juga : Menangkan Piala Oscar 2019, Begini Perjuangan Rami Malek Memerankan Freddie Mercury
Menurut cerita lengkap dari Alex, kakek yang bernama Bobby ini sangat menggemari yoghurt, bahkan ibunda Alex sering membelikan 7 liter yoghurt vanill dalam seminggu.
Sebenarnya, cat tembok mengandung berbagai bahan kimia berbahaya jika tertelan, diantaranya:
1. Toulena
Dilansir dari laman Cleveland Clinic , bahan kimia ini berfungsi sebagai pelarut atau pengencer yang digunakan untuk mempertajam warna pada cat tembok.
Menurut dr. David Orton, zat ini dapat merusak sistem saraf, terlebih jika tertelan atau dikonsumsi dalam jangka panjang.
Dalam jangka pendek, para penggunanya juga dapat merasakan beberapa efek negatif, mulai dari iritasi mata, pusing, serta mudah lupa.
2. Xylene
Tidak menolak kemungkinan, cat tembok juga mengandung xylene yang terkadang membuat baunya sangat menyengat.
Baca Juga : Berencana Miliki Momongan? Mulai Hindari Produk Berbahan Kimia
Jika paparan xylene terlalu tinggi dapat menimbulkan gangguan kesehatan, seperti penglihatan kabur, mata memerah, iritasi kulit, iritasi pada hidung dan tenggorkan, sakit kepala, sakit perut, kerusakan hati, ginjal, dan sistem pernapasan, bahkan dapat hilang kesadaran atau bisa jadi kematian.
3. Bisphenol A (BPA)
Cat tembok dapat mengandung bisphenol A (BPA).
Dilansir dari Better Health, BPA juga mengganggu hormon metabolisme dan berperan dalam penyakit jantung, obesitas, dan diabetes.
Bahkan jika seorang pria yang sering mengonsumsi makanan atau minuman yang terpapar BPA dapat mengalami penurunan produksi sperma.
4. Benzena
Kandungan benzena yang cukup tinggi pada cat dapat menyebabkan susmsum tulang belakang tidak dapat meproduksi sel darah dengen semestinya.
Selain itu, beberapa penelitian menyatakan bahwa benzena dapat menyebabkan sistem kekebalan tubuh karena sel darah putih berkurang sehingga menyebabkan anemia, bahkan jangka panjangnya dapat menyebabkan leukemia.
Namun sangat beruntungnya, Bobby, kakek Alex Stein ini tidak mengalami keracunan bahkan tidak menunjukkan beberapa gangguan kesehatan.
Baca Juga : 4 Pemain Cedera dalam Manchester United VS Liverpool, Ternyata Cedera Ini Kerap 'Hantui' Pemain Bola!
Bahkan saat diperiksa oleh pihak poison control, mereka hanya menertawakan karena kakek 90 tahun ini yang senang melontarkan gurauan dan menceritakan rasa cat tembok yang lebih enak dibandingkan yoghurt yang biasa ia konsumsi. (*)
Source | : | ncbi,Betterhealth,Cleveland Clinic |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar