Selama diare sebaiknya hindari buah-buahan, kecuali pisang. Kandungan zat pektin dalam pisang dipercaya mampu mengeraskan tinja.
Langkah-langkah tersebut perlu dilakukan agar anak terhindar dari dehidrasi sekaligus meningkatkan daya tahan tubuhnya. Dengan imunitas yang baik diharapkan tubuh anak akan mampu memusnahkan sendiri penyakitnya itu.
Baca Juga : Pengantin Baru Syahrini Selalu Terlihat Sempurna Dengan Riasan Wajah, Wajarkah Dipakai Setiap Hari?
Sebaliknya, jika orangtua panik lantas langsung memberi obat antidiare kepada anak, akibatnya virus, bakteri, dan penyebab lainnya tidak bisa dikeluarkan dari dalam tubuh.
Padahal bila dibiarkan, bisa menyebabkan usus luka, bulu-bulu usus gundul, dan tubuh anak keracunan.
Dampak lanjutannya, muncul aneka keluhan, seperti perut kembung, mulas, dan nafsu makan menurun.
Jika kondisinya tidak kunjung membaik disertai gejala lesu, tidak ceria, rewel, tidak nafsu makan dan minum, mengeluh sakit terutama sekitar perut, BAB tidak kunjung normal, sebelum hari ketiga bawa anak ke dokter atau rumah sakit segera.
Sedangkan jika BAB cair dan bersifat menyembur pada bayi, sebaiknya jangan menunda-nunda waktu lagi. Dalam waktu maksimal 1x24 jam si kecil harus sudah mendapat penanganan tim medis.
Baca Juga : Syahrini dan Reino Barack Menikah di Jepang, Ini yang Dirasakan Ketika Punya Pasangan Mapan & Sukses
Begitu juga diare pada anak yang lebih besar. Kalau dalam sehari dia tampak lemas, tidak bergairah, BAB selalu cair dan menyembur, segera larikan ke rumah sakit terdekat.
Apalagi jika fesesnya berlendir atau berdarah (sekalipun hanya berupa bercak atau vlek). Jangan salah, hanya dengan cara itu orangtua bisa menyelamatkan jiwa anaknya.
Berikut langkah-langkah penanganan diare yang bisa dilakukan sendiri di rumah.
Diare tanpa dehidrasi
Larutan oralit dan cairan rumah tangga lainnya, seperti sup, air tajin, larutan gula-garam, dan air putih, terus diberikan hingga diare stop atau setiap kali sehabis diare.
Dosis oralit:
Baca Juga : Video Momo Suicide Challenge Kembali Hantui Anak-Anak Melalui Video Kartun Youtube
- Bayi <6 bulan dan belum mengenal makanan padat tetap disusui ASI.
- Anak <2 tahun. Berikan 50-100 ml cairan oralit maupun cairan rumah tangga setiap kali mencret.
- Anak <10 tahun. Berikan 100-200 ml cairan oralit atau cairan rumah tangga setiap kali mencret.
- 10 tahun atau lebih, berikan cairan sebanyak yang diinginkan. (*)
Source | : | tabloid nakita 457 |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar