Namun umumnya akibat rotavirus yang masuk lewat mulut (bisa dari mainan yang dipegang-pe-gang atau digigit-gigit, dot, em-peng, peralatan maupun makanan dan minumannya yang kebersihannya kurang terjaga.
Begitu juga bila tangan si anak maupun yang mengolah dan menyajikan makanan kotor.
Baca Juga : Tips Sehat Anjasmara, 'Sexy Man Alive' di Usia 43 yang Masih Doyan Gorengan
Menanganinya? Tak usah kelewat panik/khawatir berlebih karena tubuh memiliki mekanis-me yang tangguh dalam melawan penyakit.
Mencret, contohnya, tak lain adalah mekanisme per-tahanan si anak untuk menge-luarkan penyakit atau hal lain yang tidak dibutuhkan tubuh. Itulah mengapa banyak kalangan yang tidak menganjurkan peng-gunaan obat-obatan untuk menganggulangi mencret, baik obat tradisional maupun modern.
Idealnya, kita justru harus membiarkannya terjadi.
Akan tetapi tentu saja selama diare berlangsung, si kecil tetap harus selalu mendapat asupan nutrisi dan cairan.
Rumus sederhananya, suplai harus lebih banyak masuk ketimbang yang dikeluarkan lewat mencret.
Baca Juga : Christiano Ronaldo Jadi Bos Klinik Transplantasi Rambut, Solusi Bagi Pemilik Masalah Rambut
Jadi, sebetulnya perawatan anak diare bisa dilakukan orangtua sendiri dengan memperbanyak asupan ASI (jika bayi masih minum ASI) disamping cairan lain dan makanan.
Untuk sementara waktu ganti dulu susunya dengan susu rendah atau malah tanpa laktosa. Ada baiknya bantu juga dengan pemberian larutan gula-garam/oralit atau oralit khusus anak dengan citarasa buah-buahan yang disukai anak.
Source | : | tabloid nakita 457 |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar