Wanita yang melakukan hal ini pada remaja umumnya seseorang yang memiliki masa lalu yang hancur saat masa kanak-kanak atau remaja.
Wanita yang melakukan pelecehan seksual terhadap anak laki-laki mungkin juga kurang memiliki kontrol atas tindakan mereka karena penyakit seperti gangguan bipolar atau gangguan kontrol impuls, kadang-kadang ditambah dengan penyalahgunaan obat.
Baca Juga : Video Momo Suicide Challenge Kembali Hantui Anak-Anak Melalui Video Kartun Youtube
Tapi ada juga masalah budaya di sini, bahwa sebagian besar orang Amerika masih percaya bahwa seorang anak lelaki berusia 15 tahun yang berhubungan intim dengan gurunya adalah seorang penakluk, bukan korban.
Selanjutnya, wanita yang sekarang berusia 25 atau 36 atau 50 tahun tentu dibesarkan dalam budaya yang mendukung pandangan itu.
Sedangkan berdasarkan Steve Albrecht, PHR, CPP, BCC, seorang pakar di San Diego tentang kekerasan di tempat kerja yang dilansir dari laman Psychology Today, guru wanita yang berselingkuh dengan muridnya sendiri biasanya memiliki motif keinginan untuk 'merawat' anak laki-laki dari keluarga yang hancur, yang kemudian berubah menjadi rasa ketertarikan fisik.
Ada juga karena kebutuhan untuk merasa menarik, diinginkan secara seksual oleh seorang pemuda yang mungkin belum mengerti atau bisa memberi cinta sejati tapi mereka memiliki 'hormon testosteron' untuk melakukan hubungan intim.
Motif lainnya bisa jadi karena mereka merasa tidak mendapat dukungan secara emosional dari suami mereka.
Lalu apa dampaknya bagi para murid ini? Pertimbangkan kemungkinan nyata dari kehamilan yang tidak diinginkan , pembayaran tunjangan anak delapan belas tahun, penyakit menular seksual, dan perasaan maluseumur hidup ketika remaja itu matang dan menyadari apa yang dia lakukan juga salah.
Sedangkan untuk sang guru, secara umum adalah kariernya yang hancur dan faktor rasa malu dari lingkungannya sendiri.
Atas kasus Brittany Zamora ini, sang guru ditahan di penjara Maricopa County dengan jaminan Rp3,5 miliar. (*)
Source | : | Daily Mail,Fox News,Psychology Today |
Penulis | : | Rosiana Chozanah |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar