GridHEALTH.id - Kabar bahagia datang dari keluarga Maya Septha dan Krisna Wardhana Sidarta. Mereka akhirnya dikaruniai anak ketiga pada Rabu (27/2/2019) yang lahir melalui proses persalinan sesar.
Baca Juga : Keliru, Setelah Persalinan Sesar Ibu Tidak Bisa Melahirkan Normal
Diketahui ketiga anak Maya Septha memang lahir melalui prosedur bedah yang digunakan untuk melahirkan bayi melalui sayatan di perut dan rahim.
Melalui unggahan di laman akun media sosial pribadinya, Maya Septha membagikan potret anak ketiganya yang bernama Davinka Sidarta.
Namun tahukah ternyata ada efek jangka panjang sering melakukan persalinan sesar?
Baca Juga : Akibat Gigi Copot Mantan Istri Bradley Cooper Baru Sadar Idap Penyakit Autoimun Selama 25 Tahun
"Risiko histerektomi (pengangkatan rahim) hampir lima kali lebih tinggi pada perempuan yang sudah empat kali dioperasi sesar serta risiko transfusi darah lebih tinggi jika sudah enam kali menjalani operasi sesar," kata dr Caroline Tirtajasa, SpOG, spesialis kebidanan dari RS Omni, Pulomas, dikutip dari Kompas.com.
Sebagian besar dokter tidak menyarankan seorang wanita menjalani operasi sesar lebih dari tiga kali. Itu karena bedah sesar berulang-ulang mengandung risiko komplikasi.
Risiko yang potensial adalah abnormal placentation (terjadi pada 1 dari 2.500 kehamilan) atau placenta accreta.
Berikut adalah risiko-risiko lain dari operasi sesar berulang:
- Rahim pecah (uterine rupture)
Melansir dari Mayo Clinic, uterine rupture adalah komplikasi yang jarang namun serius di mana rahim mengalami robek sepanjang garis parut dari operasi sesar sebelumnya atau operasi uterus mayor.
Ini terjadi karena bekas luka di rahim rentan robek atau hancur.
Baca Juga : Benarkah Tanda Hamil Muda Selalu Diawali dengan Sakit Meriang?
C-section darurat diperlukan untuk mencegah komplikasi yang mengancam jiwa, bahkan bisa jadi pada wanita yang sering mengalami operasi sesar lebih dari 3 kali dapat dilakukan operasi pengangkatan rahim.
Bagi wanita yang mengalami kondisi ini, bayinya berisiko mengalami kematian 10 kali lebih tinggi.
- Adhesi dan jaringan parut
Operasi sesar juga akan menimbulkan jaringan parut atau adhesi. Beberapa wanita ada yang merasakan sakit akibat adhesi dan ada juga yang menjadi lumpuh.
Adhesi yang luas bisa menimbulkan komplikasi lain yang menimbulkan rasa sakit sehingga menyebabkan ketidaknyamanan.
Baca Juga : Resmi Menikah dengan Reino Barack, Syahrini Perlu Persiapkan Ini Jika Hamil di Usia Lebih dari 35 Tahun
- Plasenta previa
Risiko melahirkan dengan operasi sesar berkali-kali membuat letak plasenta terlalu dekat dengan leher rahim.
Melansir dari Mayo Clinic, plasenta previa terjadi ketika plasenta bayi menutupi sebagian atau seluruhnya leher rahim (serviks) ibu.
Jika leher rahim terbuka, hal itu bisa menyebabkan keguguran dan perdarahan hebat. Perdarahan sangat banyak dapat mengakibatkan anemia atau ibu memerlukan transfusi darah.
- Plasenta accreta
Plasenta accreta adalah kondisi kehamilan serius yang terjadi ketika plasenta tumbuh terlalu dalam ke dinding rahim.
Baca Juga : Benarkah Pil KB Sebabkan Hipertensi dan Preeklamsia? Ini Penjelasannya
Adanya plasenta accreta, sebagian atau semua plasenta tetap melekat. Kondisi ini dapat menyebabkan kehilangan darah yang parah setelah melahirkan dan kemungkinan bisa terjadi kerusakan pada rahim atau organ lainnya.
Bekas luka operasi sesar dapat meningkatkan risiko ini. (*)
Source | : | Kompas.com,Mayo Clinic |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar