GridHEALTH.id - Kate Middleton dikenal sebagai sosok wanita yang anggun, menawan, dermawan tetapi juga glamour.
Walau sekarang hidupnya dianggap sempurna, dulu sebelum menjadi seorang Duchess of Cambridge, wanita bernama lengkap Catherine Elizabeth Middleton ini mempunyai masa lalu yang cukup kelam.
Melansir News.com.au, Kate pernah mengalami masa kanak-kanak yang gelap, menyiksa dan kesepian, kata mantan temannya.
Dulu, sebelum usianya 13 tahun, Kate sempat mengalami bullying di sekolah.
Kebetulan saat itu Kate bersekolah di asrama perempuan bernama Downe House yang biayanya mencapai £ 10.000 (Rp187 juta).
Ketika orangtuanya sadar Kate mengalami penindasan, ia kemudian dipindahkan ke sekolah Marlborough College di Wiltshire.
Seorang teman sekelas di sekolah barunya yang bergengsi, Gemma Williamson, mengatakan kepada Daily Mail bahwa Kate "memiliki sedikit kepercayaan diri".
"Rupanya dia telah diintimidasi dengan sangat buruk dan dia jelas terlihat kurus dan pucat," kata Williamson.
Tutor Kate di Marlborough College, Joan Gall, juga ingat bahwa ketika dia pertama kali datang, ia terlihat berbeda dengan dirinya yang percaya diri dan tenang seperti sekarang ini.
“Ketika dia tiba dia sangat pendiam. Datang ke sekolah yang besar seperti Marlborough itu sulit, tetapi dia beradaptasi dengan cepat,” kata Ms Gall.
Tetapi bukan berarti di sekolahnya yang baru ia tidak mendapatkan 'masalah' sama sekali.
Pada satu waktu Kate kembali ditindas karena ia berubah menjadi pribadi yang lebih baik hingga disebut sebagai 'gadis sempurna yang cantik'.
Namun Kate justru tidak mempermasalahkannya lagi.
Seorang guru di sekolah, Ann Patching, mengatakan kepada Mail, "Dia tidak mempermasalahkan itu (menjadi orang yang ditindas). Aku tidak ingat apakah dia atau Carole yang menyebut-nyebut tentang Downe House. Itu adalah suatu masalah yang serius, tetapi mereka bertekad untuk melanjutkan (hidup).”
Maka dia menyibukkan diri ke kehidupan di sekolah barunya, melakukan berbagai kegiatan, termasuk hoki lapangan dan tenis, dan musik.
Dia kemudian menjadi ketua kelas dan dianggap sebagai murid teladan.
Dia dipilih oleh rekan-rekannya sebagai "kemungkinan besar akan dicintai oleh semua orang".
Di sisi lain, ternyata sang adik yaitu James Middleton juga mempunyai cerita yang tidak jauh berbeda dengan sang kakak.
Dalam sebuah esai pribadi yang ditulisnya di Daily Mail, adik lelaki Kate ini mengungkapkan bagaimana dirinya berjuang melawan depresi.
Baca Juga : Sakit Gigi Saat Hamil Bisa Sebabkan Bayi Lahir Prematur dan Cacat
"Saya tahu saya sangat diberkati dan menjalani kehidupan yang istimewa. Tetapi itu tidak membuat saya kebal terhadap depresi."
"Sulit untuk menggambarkan kondisinya. Ini bukan hanya kesedihan. Ini adalah penyakit, kanker pikiran," tulis James seperti dikutip Kompas.com dari laman Elle.
Dia melanjutkan, apa yang dialami ini bukan perasaan, melainkan ketiadaan perasaan. Ia mengaku tidak memiliki tujuan atau arah hidup.
Bahkan, James menyebut tidak bisa merasakan kegembiraan, hanya kecemasan yang mendorongnya keluar dari tempat tidur di pagi hari.
"Aku benar-benar berpikir untuk bunuh diri — tetapi saya juga tidak ingin hidup dalam kondisi pikiran seperti dulu."
Seiring dengan deskripsi pribadi tentang apa yang tampaknya merupakan perjuangan yang lama, James juga baru-baru ini membuat akun Instagram-nya menjadi terbuka untuk publik untuk pertama kalinya.
Di sana dia mengungkapkan rincian pribadi tentang kehidupan sehari-harinya dan bagaimana depresi telah menjadi bagian dari hidupnya selama ini.
Baca Juga : Marion Jola Butuh 3 Jam Untuk Dandan Agar Terlihat Seksi, Wajarkah?
Pada 31 Desember, ia merenungkan jalannya tahun 2018 dengan sebuah posting tentang seekor hewan yang bekerja dengannya, dan baru saja mendapatkan sertifikasi PAT:
"Sangat bangga dengan Ella yang menjadi anjing PAT tahun ini. Hewan dapat memberikan rasa tenang, kenyamanan, atau keamanan, dan mengalihkan perhatian dari situasi stres menjadi kesenangan," ungkap James.
"Para pendukung terapi yang dibantu oleh hewan mengatakan, mengembangkan ikatan dengan hewan dapat membantu orang mengembangkan rasa harga diri dan kepercayaan yang lebih baik."
"Metode ini pun menstabilkan emosi mereka, dan meningkatkan keterampilan komunikasi, pengaturan diri, dan sosialisasi."
"Saya sangat percaya pada ini, dan Ella telah melakukan banyak hal untukku dan kami berharap dapat berbagi cinta, dan banyak kunjungan di 2019 @petsastherapy_uk," tulisnya lagi.
Di balik itu semua, James mengaku, Kate merupakan bagian dari kekuatan pendorong untuk mengungkap cerita tentang kesulitan emosinya ini.
"Saya merasa terdorong untuk membicarakannya secara terbuka, karena inilah yang dilakukan saudara ipar saya Pangeran William, saudara perempuan saya Catherine dan Pangeran Harry melalui badan amal kesehatan mental mereka, Heads Together," jelas James.
Source | : | Kompas.com,news.co.au |
Penulis | : | Rosiana Chozanah |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar