Tanda-tanda awal penolakan termasuk demam dan rasa sakit di lokasi ginjal baru dan pengurangan jumlah produksi urin.
Sedangkan risiko yang disebabkan oleh obat imunosupresan adalah melemahnya sistem kekebalan tubuh sehingga pasien sangat rentan terhadap infeksi.
Jenis obat imunosupresan seperti azathioprine, ciclosporin, mycophenolate mofetil, sirolimus, tacrolimus, atau prednisolone.
Baca Juga : Bahan Membuat Kuteks Berbahaya dan Berdampak Buruk Bagi Kesehatan, Begini Cara Aman Menggunakannya!
Sedangkan menurut laporan NHS.uk, ada kompilkasi yang kemungkinan bisa terjadi setelah melakukan transplantasi ginjal, yaitu:
1. Infeksi
Infeksi ringan, seperti infeksi saluran kemih (ISK) , pilek dan flu , sering terjadi setelah transplantasi ginjal.
Kemungkinan infeksi yang lebih serius, seperti pneumonia dan cytomegalovirus (CMV) , dapat terjadi dan mungkin memerlukan perawatan di rumah sakit.
2. Penggumpalan darah
Penggumpalan darah dapat berkembang di arteri yang telah terhubung ke ginjal yang disumbangkan. Ini diperkirakan terjadi pada sekitar 1 dari 100 transplantasi ginjal.
Dalam beberapa kasus, kemungkinan pasien akan menjalani perawatan untuk melarutkan pembekuan darah menggunakan obat, tetapi seringkali perlu untuk mengangkat ginjal yang disumbangkan jika suplai darah tersumbat.
3. Penyempitan arteri
Penyempitan arteri yang terhubung ke ginjal yang disumbangkan, yang dikenal sebagai stenosis arteri, kadang-kadang dapat terjadi setelah transplantasi ginjal.
Source | : | Nhs.uk,Nakita.ID,News Medical |
Penulis | : | Rosiana Chozanah |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar