GridHEALTH.id – Tercemarnya susu fomula dan makanan bayi oleh bakteri E. sakazakii memang sangat menakutkan.
Apalagi bakteri E.Sakazakii bisa membuat bayi yang mengonsumsi susu atau makanan bayi yang tercemar mengalami neonatal meningitis (infeksi selaput otak pada bayi), hidrosefalus (kepala besar karena cairan otak berlebihan), sepsis (infeksi berat), dan necrotizing enterocolitis (kerusakan berat saluran cerna).
Baca Juga : Anak Alami Alergi Susu Formula? Ini Yang Harus Dilakukan Orangtua
Sri Estuningsih dari IPB adalah peneliti yang menemukan bakteri Enterobacter sakazakii alias E. Sakazakii, pada beberapa merek susu formula dan makanan bayi yang beredar selama 2003 sampai 2006.
Menurut Estu, saat diwawancara oleh tabloid nakita, yang hasil wawancaranya dimuat di tabloid nakita 466, dari 22 sampel susu formula yang diteliti, ada 5 yang terkontaminasi (22,73%). Kemudian dari 15 sampel bubur bayi, ada 6 yang tercemar ES (40%).
Penting diketahui, susu formula dan produk makanan yang diuji adalah yang diperuntukkan untuk bayi (di bawah satu tahun).
Selain Estu, ada beberapa peneliti lain yang terlibat, yaitu Drh. Hernomoadi Huminto, MVS, DR. I Wayan T. Wibawan, dan DR. Rochman Naim.
Baca Juga : Hari Gizi Nasional, Memilih Susu Formula, Mana Yang Paling Sehat?
Hasil penelitian tersebut, dilansir dari tablid nakita 466, menurut Estu sudah dipublikasikan di jurnal ilmiah internasional, 2006. Bahkan dilanjutkan dengan gelaran seminar pada 2006, atas inisiatif BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan).
Estu mengungkapkan, pada penelitiannya itu ada dua tahapan proses penelitian.
Pertama, isolasi dan identifikasi dalam 22 sampel susu formula dan 15 makanan bayi.
Kedua, menguji E.Sakazakii dari hasil isolasi dan kemampuannya menghasilkan enteroksin (racun) melalui uji sitolisis (penghancuran sel).
Source | : | Tabloid Nakita |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar