Manusia yang berada dalam proses pemerahan dan pengolahan susu dapat menjadi penyebab timbulnya bakteri dalam susu.
Tangan dan anggota tubuh lainnya harus steril ketika memerah dan mengolah susu.
Bahkan, embusan napas manusia ketika proses pemerahan dan pengolahan susu dapat menjadi sumber timbulnya bakteri.
Baca Juga : Tanpa MSG, Inilah Bumbu Aromatik yang Membuat Makanan Bayi Lezat
Melansir dari laman Centre for Food Safety, bakteri ini dapat menimbulkan infeksi aliran darah dan meningitis pada bayi baru lahir selama kurang dari 2 bulan, bahkan pada bayi yang mengalami berat bayi lahir rendah (BBLR).
Meskipun infeksi karena bakteri ini sangat jarang, penyakit yang diakibatkannya sangat berbahaya sampai dapat mengancam jiwa, di antaranya neonatal meningitis (infeksi selaput otak pada bayi), hidrosefalus (kepala besar karena cairan otak berlebihan), sepsis (infeksi berat), dan necrotizing enterocolitis (kerusakan berat saluran pencernaan).
Risiko ancaman jiwa berkisar antara 40-80% pada bayi baru lahir yang mendapat diagnosis infeksi berat karena penyakit ini.
Baca Juga : Inilah Bayi yang Perlu Suplemen Vitamin, Penting Untuk Kesehatannya
Infeksi otak yang disebabkan karena E. sakazakii dapat mengakibatkan infark atau abses otak (kerusakan otak) dengan bentukan kista, gangguan persarafan yang berat dan gejala sisa gangguan perkembangan.
Gejala yang dapat terjadi pada bayi atau anak di antaranya adalah diare, kembung, muntah, demam tinggi, bayi tampak kuning, kesadaran menurun (malas minum, tidak menangis), mendadak biru, sesak hingga kejang.
Source | : | Centre for Food Safety |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar