GridHEALTH.id – Terapi nutrisi memang mudah. Tapi mudahnya itu ada rahasianya kunci suskesnya.
Jika rahasia kunci sukses ini bisa didapatkan. Kita bisa dengan muda menjalankannya untuk mencapai target yang optimal dan diharapkan.
Baca Juga : Terapi Nutrisi Anak Untuk Kualitas Hidup dan Imunitas Tubuh Kuat
Seperti dipaparkan oleh dr. Rina Adeline, Sp.MK.,MKes, dari Klinik Intervensi Biologimedis, Bogor, untuk mendapatkan hasil optimal, terapi nutrisi paling tidak harus diberikan minimal 3 bulan.
Berdasarkan statistik, sekitar 90% terapi nutrisi sukses.
Artinya kualitas tubuh anak dan daya tahan tubuhnya semakin baik setelah menjalani terapi ini.
“Memang kemajuannya tergantung masing-masing individu. Contohnya setelah dilakukan terapi nutrisi alergianak (dalam bentuk diare atau tubuh merah-merah), sudah bisa diatasi,” kemajuan bisa juga, lanjut Rina, dalam hal penyerapan makanan atau anak jadi tidak mudah terserang flu.
Sementara, kemajuan pada anak dengan kebutuhan khusus seperti autis dan hiperaktif, yang dapat terlihat adalah perilaku agresif dan hiperaktivitasnyaberkurang.
Baca Juga : Tidak Selalu Asma, Sesak Napas Bisa Juga Disebabkan Oleh 3 Masalah Ini
Jika sukses menjalankan terapi nutrisi ini, maka tidak menutup kemungkinan efektif untuk mengatasi gangguan metabolik dan gangguan absropsi makanan.
Berikut penyebab kedua gangguan tersebut:
Alergi
Ini paling sering terjadi. Alergi yang berkaitan dengan imunoglobulin (zat-zat kekebalan tubuh) ini dapat dibagi menjadi beberapa kategori.
Alergi tipe cepat biasanya karena genetik atau immunoglobulin E pada penderitasudah tinggi.
Lantaran itu anak harus menghindari secara total jenis-jenis makanan penyebab alerginya.
Sedangkan alergi tipe lambat/seluler disebabkan anak mengonsumsi makanan yang itu-itu saja tanpa mengubahnya sehingga memori sel menangkap jenis makanan tersebut saja sehingga kadar IgG-nya tinggi terhadap makanan tertentu.
Imunoglobulin E dan G adalah suatu zat yg dihasilkan tubuh berkaitan dengan reaksi-reaksi imunologi.
Baca Juga : Gagal Tumbuh Pada Anak Terjadi Karena Orangtua, Ini Cara Mencegahnya
IgE biasanya terkait dengan sifat yg dibawa oleh genetik. Sedangkan IgG biasanya berkaitan dengan reaksi tubuh dalam hal pertahanan.
Jadi lebih menitikberatkan pada memori sel yang berkontak dengan benda asing. Lantaran itulah terapi nutrisi hanya berlaku pada alergi tipe lambat saja mengingat alergi tipe cepat harus total menghindari jenis makanan pemicu.
Proses radang/inflamasi
Proses peradangan di mana terjadi gangguan immunoglobulin pada mukosa (selaput lendir tubuh) yang dikarenakan benda asing.
Mukosa yang paling mudah terkena inflamasi adalah mukosa perut dan saluran pernapasan. Gangguan pada mukosa ini memengaruhi pula penyerapan zat-zat makanan sehingga mengarah pada gangguan metabolik.
Baca Juga : Makan 6 Kali Sehari, Nagita Slavina Berhasil Turunkan Berat Badan, Rahasianya Ada di Buah Pir
Infeksi
Bisa karena virus, jamur dan bakteri. Paling sering disebabkan virus. Contohnya virus campak, polio atau coxachie (penyebab penyakit kaki dan mulut) dan lainnya.
Tapi yang paling sering merusak sel-sel usus sehingga menyebabkan gangguan absorpsi makanan adalah virus campak.
Intoksikasi logam berat juga tengah dianggap "tren" saat ini karenasekitar 60% penyebab gangguan metabolik pada anak-anak diyakini karena itu. Yang dimaksud logam berat di sini adalah merkuri, timbel, kadmium, aluminium, dan lain-lain.
Baca Juga : Mi Basah Cemaran Mikrobanya Tinggi, Mi Kering Tak Mengandung Vitamin
Diduga karena pencemaran lingkungan seperti polusi udara dan pencemaran biota laut, maka ikan laut dapat memicu terjadinya intoksikasi logam berat. (*)
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar