Membutuhkan kontrol diri dan kepercayaan untuk menggunakan metode ini. Bahkan ejakulasi di luar memiliki risiko kesehatan lainnya, seperti meningkatknya penularan infeksi atau penyakit menular seksual.
Baca Juga : Batuk Alergi Bisa Berbulan-bulan, Atasi dengan 5 Cara Berikut, Salah Satunya Mandi Air Panas
Jika pria yang melakukan ejakulasi di luar ini menderita penyakit menular seksual, seperti HIV, bisa jadi pasangannya juga akan tertular penyakit serupa.
Hal ini bisa terjadi akibat keluarnya cairan pra-ejakulasi di awal berhubungan intim.
Selain itu luka di bagian organ intim juga dapat menularkan infeksi, baik luka pada organ intim wanita atau pria yang melakukan hubungan intin tersebut.
Penyakit kelamin ini dapat menular walau berjarak kontak kulit saja. Ejakulasi di luar sebaiknya harus dihindari jika memang pasangan ingin mencegah kehamilan.
Baca Juga : Demi Sebuah Ponsel, Mahasiswi Ini Jual Sel Telur Hingga Alami Hal Mengerikan
Sebaiknya gunakan alat kontrasepsi seperti kondom, pil KB (kontrasepsi oral), alat kontrasepsi (IUD), busa spermisida, suntikan Depo-Provera, atau patch hormon.
Pastikan untuk meminta nasihat kepada bidan, dokter, atau departemen kesehatan tentang metode berhubungan intim yang baik. (*)
Source | : | plannedparenthood.org |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar