GridHEALTH.id - Banyak orang yang masih mempercayai bahwa mencegah kehamilan pada saat berhubungan intim yaitu dengan cara memutus hubungan intim.
Hal ini biasa disebut dengan nama lain metode "keluar di luar" atau withdrawal atau ejakulasi di luar.
Baca Juga : Ada Saat Sperma Paling Aktif Bekerja, Waktunya Berhubungan Intim!
Ejakulasi di luar berhubungan dengan teknik menarik organ intim pria dari organ kewanitaan sebelum mencapai klinaks.
Namun benarkah ejakulasi di luar tidak memberi celah untuk hamil?
Baca Juga : Syahrini Ingin 13 Anak, Reino Barack Mungkin Dapat Membantu dengan Cara Ini
Disebut-sebut metode ini merupakan salah satu cara mengendalikan kehamilan.
Akan tetapi melansir dari laman Planned Parenthood Federation of America, metode ini bisa saja menimbulkan cairan pra-ejakulasi yang masih menempel pada organ intim pria lepas dan menyebabkan kehamilan.
Cairan pra-ejakulasi adalah cairan yang keluar seblum ejakulasi terjadi, namun jumlahnya hanya sangat sedikit.
Baca Juga : Telan Cairan Sperma Bisa Sebabkan Kehamilan? Ini Mitos Seputar Sperma
Walaupun jumlahnya yang sangat sedikit ini, beberapa peneliti menyarankan untuk menggunakan alat kontrasepsi lainnya untuk mencegah terjadinya kehamilan.
Karena walau sedikit jumlahnya, cairan pra-ejakulasi ini juga mengandung sperma walau jumlahnya juga sama-sama sangat sedikit.
Hampir sama dengan cairan pra-ejakulasi, ejakulasi di luar ternyata berisiko menyebabkan kehamilan pada wanita.
Baca Juga : Rossa Berhasil Dilarikan ke Rumah Sakit di Singapura, Beruntung Tidak Alami Dampak Negatif Diet Ketat
Karena kehamilan juga dapat terjadi akibat adanya satu sperma yang masuk ke dinding rahim.
Alasan nomor satu mengapa ejakulasi di luar ini dapat menyebabkan kehamilan karena organ intim pria tidak ditarik sebelum ejakulasi.
Membutuhkan kontrol diri dan kepercayaan untuk menggunakan metode ini. Bahkan ejakulasi di luar memiliki risiko kesehatan lainnya, seperti meningkatknya penularan infeksi atau penyakit menular seksual.
Baca Juga : Batuk Alergi Bisa Berbulan-bulan, Atasi dengan 5 Cara Berikut, Salah Satunya Mandi Air Panas
Jika pria yang melakukan ejakulasi di luar ini menderita penyakit menular seksual, seperti HIV, bisa jadi pasangannya juga akan tertular penyakit serupa.
Hal ini bisa terjadi akibat keluarnya cairan pra-ejakulasi di awal berhubungan intim.
Selain itu luka di bagian organ intim juga dapat menularkan infeksi, baik luka pada organ intim wanita atau pria yang melakukan hubungan intin tersebut.
Penyakit kelamin ini dapat menular walau berjarak kontak kulit saja. Ejakulasi di luar sebaiknya harus dihindari jika memang pasangan ingin mencegah kehamilan.
Baca Juga : Demi Sebuah Ponsel, Mahasiswi Ini Jual Sel Telur Hingga Alami Hal Mengerikan
Sebaiknya gunakan alat kontrasepsi seperti kondom, pil KB (kontrasepsi oral), alat kontrasepsi (IUD), busa spermisida, suntikan Depo-Provera, atau patch hormon.
Pastikan untuk meminta nasihat kepada bidan, dokter, atau departemen kesehatan tentang metode berhubungan intim yang baik. (*)
Source | : | plannedparenthood.org |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar