Menurut keterangan kakek Fajar, Arim (54), penyakit paru-paru ini berawal dari Aef Saefudin, kemudian menular ke sang istri dan Fajar.
"Awalnya batuk batuk menular ke anak dan istri, cucu saya sebulan tak sekolah, seminggu sebelum dibawa kemarin susah makan," kata Arim.
Arim mengaku dirinya sempat beberapa kali membawa cucunya ke puskesmas, namun mereka tidak dapat melanjutkan pengobatan karena biaya terbatas.
Baca Juga : Inilah Alasannya Kenapa Ada Obat Diminum Sebelum dan Sesudah Makan
Akhirnya Fajar hanya mendapat pengobatan sekadarnya.
Dulu Fajar mempunyai dua orang adik, sayangnya keduanya meninggal dunia.
"Adiknya Fajar meninggal dalam usia satu bulan, ia meninggal di rumah seperti sesak, lalu adik Fajar lainnya yakni Fajri, meninggal dalam usia dua tahun," jelas Arim sembari tertunduk.
Babinsa Haurwangi, Koptu Haryadi mengatakan, awal mula ia menemukan keluarga Fajar dari adanya kabar gizi buruk.
"Saya cek ternyata semua keluarganya harus dibawa ke dokter, lalu saya bawa ke dokter Aji, di rumahnya semula satu kamar dihuni empat orang," kata Haryadi.
Haryadi sempat kebingungan karena saat akan dibawa keluarga yang datang dari kalangan tak mampu, tidak memegang uang sepeserpun.
Source | : | Tribun Jabar,lung.org |
Penulis | : | Rosiana Chozanah |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar