Produk tembakau mendatangkan malapetaka pada tubuh dan napas kita.
Tidak hanya produk tembakau meninggalkan bau mereka sendiri pada napas. Tembakau pun bisa mengeringkan mulut kitaa.
Perokok juga lebih mungkin terkena penyakit gusi, yang juga dapat membuat halitosis.
Kondisi kronis lainnya
Walaupun halitosis paling sering dikaitkan dengan sesuatu yang terjadi di mulut , halitosis juga dapat menjadi pertanda refluks lambung, penyakit diabetes, penyakit hati atau penyakit ginjal.
Baca Juga : Tetap Enerjik Saat Puasa Jika Waktu Sahur dan Menunya Pas, Buah dan Sayuran juga Air Putih Kuncinya
Dari pemaparan itu semua, satu hal yang perlu diperhatikan baik-baik adalah, jika kita merasakan napas kurang segar, itu sebuah pertanda kita kurang baik dalam merawat mulut.
Mulailah menggosok gigi dengan baik dan benar secara teratur.
Sikat gigi dua kali sehari selama dua menit dengan pasta gigi berfluoride, dan bersihkan antara gigi sekali sehari dengan benang gigi alias dental floss.
Tak lupa minum banyak air putih, mengunyah permen karet tanpa gula dengan ADA Seal of Acceptance, dan mengurangi kafein juga dapat membantu aliran air liur dan meningkatkan kesegaran napas.
Baca Juga : Hunger Breath alias Bau Mulut tak Sedap Saat Puasa Penyebabnya Kurang Minum Saat Berbuka dan Sahur
Jika bau mulut tidak kunjung hilang, hubungi dokter gigi. Supaya bisa dideteksi apa penyebabnya dan langsung ditangani.(*)
Source | : | mouthhealthy.org |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar