GridHealth.id – Bau mulut saat puasa adalah sebuah kondisi karena mereka yang menjalankan puasa kekurangan cairan atau karena keton.
Bisa juga karena sebelumnya, saat sahur, mereka yang menjalankan puasa mengonsumsi makanan penyebab bau mulut, seperti bawang putih, daging, dan lainnya, atau karena telah mengonsumsi makanan yang merangsang naiknya asam lambung, semisal makanan asam, kopi.
Baca Juga : Hindari Bau Mulut Saat Puasa dengan Menjauhi Makanan Ini Saat Sahur
Saat mereka yang berpuasa berbuka, makan dan minum, biasanya bau mulut puasa akan hilang.
Tapi jika bau mulut kronis, tak puasa pun bau mulut susah sekali dihilangkannya.
Bahkan bau mulut kronis yang menurut bahasa medish halitosis, tidak bisa diatasi oleh permen, obat kumur, bahkan menyikat gigi.
Menurut laman mouthhealthy.org, bau mulut sewaktu alias yang mudah hilang, sama halnya dengan bau mulut puasa. Penyebabnya, bisa karena:
Baca Juga : Sakit Kepala Saat Puasa: 6 Cara Mengatasi Tanpa Batalkan Puasa
Adanya Masalah Gigi
Gigi berlubang, masalah gusi, akan membuat bakteri asyik berkumpul. Hal ini tentu saja membuat bau mulut menjadi tak sedap. Hubungi dokter gigi untuk mengatasinya.
Satu hal yang harus diperhatikan, bau mulut kronis alias halitosis, penyebab umumnya karena adanya masalah di gigi juga gusi.
Sebab itu bau mulut karena hal ini tidak akan mudah hilang. Sebab harus ditangani secara seksama oleh dokter gigi.
Infeksi Mulut
Menurut Mayo Clinic, masalah hidung, sinus, dan tenggorokan yang dapat menyebabkan tetesan postnasal juga dapat menyebabkan bau mulut.
Bakteri memakan lendir yang diproduksi tubuh kita ketika melawan sesuatu seperti infeksi sinus, sehingga menyebabkan bau tak sedap pada mulut.
Baca Juga : Sembelit Saat Puasa Membuat Tubuh Tidak Nyaman, Kenali Penyebabnya!
Bau mulut yang penyebabnya karena hal ini pun, jika tak ditangani dokter dengan seksama, bau mulut tidak akan teratasi, sekalipun menggunakan obat kumur setiap saat.
Mulut kering
Air liur sangat membantu kesehatan gigi dan napas.
Dengan cukupnya cairan saliva alias air liur, akan membilas dan menghilangkan sisa makanan yang tidak diinginkan dari mulut, membantu memecah makanan ketika kita makan dan menyediakan zat pencegah penyakit untuk membantu mencegah gigi berlubang juga infeksi.
Jika kecukupan air kurang, otomatis air liur menyusut produksinya. Jadilah halitosis.
Tapi ingat, mulut kering tak melulu karena kurang minum, lo.
Baca Juga : Sakit Kepala Saat Puasa, Inilah 4 Penyebabnya yang Harus Dijauhi
Mulut kering bisa juga karena obat-obatan, kondisi medis tertentu, penggunaan alkohol, penggunaan tembakau atau kafein yang berlebihan.
Merokok dan tembakau
Produk tembakau mendatangkan malapetaka pada tubuh dan napas kita.
Tidak hanya produk tembakau meninggalkan bau mereka sendiri pada napas. Tembakau pun bisa mengeringkan mulut kitaa.
Perokok juga lebih mungkin terkena penyakit gusi, yang juga dapat membuat halitosis.
Kondisi kronis lainnya
Walaupun halitosis paling sering dikaitkan dengan sesuatu yang terjadi di mulut , halitosis juga dapat menjadi pertanda refluks lambung, penyakit diabetes, penyakit hati atau penyakit ginjal.
Baca Juga : Tetap Enerjik Saat Puasa Jika Waktu Sahur dan Menunya Pas, Buah dan Sayuran juga Air Putih Kuncinya
Dari pemaparan itu semua, satu hal yang perlu diperhatikan baik-baik adalah, jika kita merasakan napas kurang segar, itu sebuah pertanda kita kurang baik dalam merawat mulut.
Mulailah menggosok gigi dengan baik dan benar secara teratur.
Sikat gigi dua kali sehari selama dua menit dengan pasta gigi berfluoride, dan bersihkan antara gigi sekali sehari dengan benang gigi alias dental floss.
Tak lupa minum banyak air putih, mengunyah permen karet tanpa gula dengan ADA Seal of Acceptance, dan mengurangi kafein juga dapat membantu aliran air liur dan meningkatkan kesegaran napas.
Baca Juga : Hunger Breath alias Bau Mulut tak Sedap Saat Puasa Penyebabnya Kurang Minum Saat Berbuka dan Sahur
Jika bau mulut tidak kunjung hilang, hubungi dokter gigi. Supaya bisa dideteksi apa penyebabnya dan langsung ditangani.(*)
Source | : | mouthhealthy.org |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar