GridHEALTH.id - Sudah 2 hari, penyayi keroncong legendaris Mus Mulyadi dikabarkan meninggal dunia.
Berdasarkan kabar yang disampaikan sang putra, Erick Haryadi, Mus Mulyadi meninggal dunia pada pukul 09.08 WIB ketika sedang dirawat di Rumah Sakit Pondok Indah.
Ercik mengungkapkan Mus Mulyadi meninggal dunia akibat menderita diabetes.
Baca Juga : Menggunakan Kondom Saat Berhubungan Intim Tidak Selalu Aman Jika Penggunaannya Masih Sembarangan!
"Sakit gula tadinya, mbak. (Dibawa ke rumah sakit) karena gula nya tinggi itu," tuturnya, melansir Nakita.ID.
Sebelum meninggal, kondisi Mus dikabarkan sempat pulih.
"Apa ya tadi, bilangnya sudah enakan padahal tadinya. Gulanya juga sudah turun, habis makan beliau bilang makanannya enak," sambungnya.
Namun tak lama setelah sarapan, Mus Mulyadi menghembuskan napas terakhir.
"Sudah habis itu hilang, ke rumahnya, ke rumah Bapa di Surga," jelasnya.
Diketahui Mus Mulyadi sudah menderita penyakit gula itu sejak tahun 1984 dan di tahun 2009 penglihatannya mulai bermasalah.
Diabetes merupakan kondisi yang menganggu kemampuan tubuh untuk memproses glukosa darah atau yang dikenal dengan gula darah, seperti yang dilansir dari Medical News Today.
Tanpa adanya tindak penyembuhan, diabetes dapat menyebabkan penumpukan gula dalam darah, yang dapat meningkatkan risiko komplikasi berbahaya, termasuk stroke dan penyakit jantung.
Baca Juga : Menggunakan Kondom Saat Berhubungan Intim Tidak Selalu Aman Jika Penggunaannya Masih Sembarangan!
Selama ini orang-orang percaya bahwa diabetes disebabkan oleh banyaknya jumlah gula yang kita konsumsi.
Itulah mengapa orang-orang menjadi takut untuk mengonsumsi gula. Padahal faktanya tidak seperti itu.
Mengutip dari diebetes.org.uk, ada 2 jenis diabetes, yaitu diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2.
Pada diebetes tipe 1, sel-sel penghasil insulin dalam pankreas dihancurkan oleh sistem kekebalan tubuh.
Jadi, tidak ada jumlah gula yang sudah menyebabkan atau dapat menyebabkan seseorang menderita diebetes tipe 1.
Sedangkan diabetes tipe 2, gula tidak secara langsung menjadi penyebab penyakit ini. Seseorang akan berisiko menderita diabetes jika mereka kelebihan berat badan.
Berat badan akan bertambah ketika mengonsumsi kalori lebih banyak dari yang dibutuhkan oleh tubuh. Makanan atau minuman manis sudah tentu mengandung banyak kalori.
Jadi apabila seseorang bertambah berat akibat terlalu banyak mengonsumsi makanan atau minuman manis, ini bisa meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2.
Tetapi diabetes tipe 2 itu kompleks, dan gula tidak mungkin menjadi satu-satunya alasan kondisi ini berkembang.
Mengidap diabetes tidak berarti seseorang harus mengurangi gula sepenuhnya dari pola makan sehari-hari.
Malah, untuk beberapa penderita diabetes, minuman manis atau tablet glukosa sangat penting untuk mengobati hipo, ketika kadar glukosa darah terlalu rendah.(*)
Source | : | medical news today,Nakita.ID,Diabetes.org.uk |
Penulis | : | Rosiana Chozanah |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar