Tetapi peneliti percaya kenaikan kadar hormon selama trimester pertama dapat memicu mual yang ekstrem alias hiperemesis gravidarium.
Lebih jauh, gangguan hiperemesis gravidarium ini dapat menyebabkan masalah komplikasi bagi ibu hamil dan bayi yang dikandungnya, melansir Web MD.
1. Kehilangan berat badan hingga 5% dari semula.
2. Ginjal
Kemungkinan ginjal bisa berhenti bekerja dengan baik, menyebabkan ibu hamil buang air kecil lebih sering dari seharusnya.
3. Keseimbangan mineral terganggu
Kemungkinan ibu hamil akan memiliki kadar mineral atau elektrolit yang rendah.
Termasuk natrium dan kalium. Ketika tidak memiliki cukup kadar mineral ini, ibu hamil akan merasakan pusing, kelemahan dan perubahan tekanan darah.
4. Gangguan otot
Akibat dari hiperemesis gravidarium ini bisa membuat ibu hamil mengalami malnutrisi, ketidakseimbangan elektrolit dan memerlukan istirahat di tempat tidur. Hal ini bisa menyebabkan otot melemah.
5. Produksi air liur berlebih
Dalam kondisi ini, wanita yang hamil bisa memproduksi air liur lebih banyak. Sayangnya, jika air liur tersebut tertelan bisa membuat mual lebih buruk.
Sama seperti Kate, seseorang yang mengalami hiperemesis gravidarium pada kehamilan pertama ada kemungkinan akan mengalaminya lagi pada kehamilan berikutnya.(*)
Baca Juga : Menjadi Perhatian Kemenkes, Ini Sebutan Stres yang Dialami Caleg Gagal pada Pemilihan Umum
Source | : | Instagram,web md,Good House Keeping |
Penulis | : | Rosiana Chozanah |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar