Perintah darurat tersebut berlaku selama 30 hari. Jaksa wilayah Rockland, Thomas Humbach mengatakan, kondisi tersebut harus diberlakukan karena banyak orang yang tidak kooperatif terhadap pejabat kesehatan untuk menghentikan wabah campak.
Baca Juga : Uang dan Pekerjaan, Ini Alasan Orang Menekan Tombol Alarm Agar Bisa Bangun di Pagi Hari
Humbach mengatakan bahwa polisi tidak akan bertanya pada setiap orang tentang catatan vaksinasi. Tapi kalau petugas menemukan bahwa orang yang tidak divaksin berada di tempat umum, mereka akan dikenakan pelanggara hukum paling ringan hingga enam bulan penjara.
"Orangtua akan dimintai pertanggungjawaban apabila mereka terbukti melanggar kebijakan darurat ini," kata pejabat eksekutif setempat, Ed Day.
Salah satu orangtua yang membawa putranya untuk divaksin adalah Loreen Costa. Dia menceritakan pada Rockland Journal News bahwa dia mendapatkan permintaan dari sekolah anaknya yang menjelaskan tentang larangan tersebut.
Mereka menghubungi orangtua dari anak-anak yang belum divaksin dan mengatakan kepada mereka untuk tidak menghadiri kelas di hari Rabu.
Baca Juga : Bawang Putih Hitam Alias Black Garlic, Obat Mujarab Sejak Abad ke 18, Ini 8 Manfaatnya
Selain itu, aktivis antivaksin, Lainie Goldstein mengatakan bahwa dia awalnya tidak ingin anak divaksin. Alasannya karena tidak ingin melukai sang anak. Namun, peraturan baru itu memaksanya untuk melakukan vaksin pada putranya.
Source | : | Vox,Reuters,The New York Times,Center for Disease Control and Prevention |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar