GridHEALTH.id – Di bulan suci Ramadhan adzan maghrib adalah yang paling ditunggu-tunggu.
Sebab saat itu, mereka yang berpuasa seharian penuh, berbuka melepas dahaga dan rasa lapar.
Untuk membatalkan puasa alias berbuka puasa banyak yang menyarankan berbukalah dengan yang manis.
Baca Juga : 8 Penyakit yang Bisa Disembuhkan dengan Hanya Berolahraga daripada Konsumsi Obat
Tapi apakah iya menu berbuka puasa harus selalu serba manis?
Memang benar saat berpuasa seharian penuh gula darah akan terus menurun sepanjang hari karena kita tidak mendapat asupan makanan lain.
Gula darah sendiri adalah sumber energi utama tubuh.
Untuk menggantikan energi yang hilang ini, kita butuh menu berbuka puasa yang tepat.
Gula bisa cepat meningkatkan kadar gula darah yang turun setelah berpuasa.
Baca Juga : Aneka Menu Buka Puasa Favorit di Indonesia, Semuanya Manis dan Dingin
Makanan dan minuman manis, seperti; teh manis atau pisang goreng, tidak memiliki gizi yang cukup untuk menggantikan nutrisi yang hilang selama seharian beraktivitas.
Makanan manis ini justru bisa menurunkan gula darah dengan sangat drastis setelah makan.
Akibatnya, kita merasa lemas dan ngantuk setelah buka puasa.
Dilansir dari British Nutrition Foundation, sebaiknya kita tidak mengonsumsi banyak makanan atau minuman manis dengan gula tambahan setelah berpuasa.
Baca Juga : Bukan Ibadah Puasa yang Menyebabkan Ibu Menyusui Tak Boleh Berpuasa, Tapi Hal yang Satu Ini
Selain bisa bikin gula darah turun dengan drastis, asupan kalori dan gula yang terlalu banyak bisa membuat berat badan malah naik meski sedang berpuasa.
Lebih baik pilih makanan manis alami yang juga mengandung serat dan bernutrisi tinggi.
Jus buah atau smoothies, kurma, es buah tanpa pemanis tambahan, buah segar, buah kering, atau buah yang dibekukan, misalnya pisang beku salut cokelat, adalah makanan manis yang paling baik untuk berbuka puasa.
Satu butir kurma ukuran sedang, misalnya, mengandung sekitar 23 kalori, 6,2 gram karbohidrat dengan 5,3 gram gula dan 0,7 gram serat.
Baca Juga : Nikita Mirzani Tak Izinkan Dipo Jenguk Anaknya, Ini Risiko Tumbuh Kembang Anak Tanpa Kehadiran Ayah
Jika dibandingkan dengan segelas teh manis hangat, kandungan gulanya bisa lebih tinggi lagi, tergantung dari berapa banyak takaran yang kita pakai.
Satu sendok makan gula pasir (13 gram) mengandung 50 kalori, 13.65 gram karbohidrat, dan 13,65 gram gula.
Tapi makan 3 butir kurma, seperti yang dicontohkan Rosul, nabi Muhammad SAW, memberikan sekitar 69 kalori dalam sekali berbuka puasa.
Tak hanya itu, buah kurma juga mengandung serat, protein, kalium, magnesium, copper, mangan, besi dan vitamin B6 yang penting untuk tubuh.
Dilansir dalam laman Healhtline, serat buah-buahan membantu mengontrol gula darah agar tidak melonjak tinggi.
Kebalikannya, segelas teh manis hangat sangat sedikit mengandung nutrisi. Apalagi jika gula yang dikonsumsi adalah yang berbentuk cairan manis, maka ini akan lebih mudah dicerna dan langsung diserap dengan cepat.
Maka dari itu, gula darah juga akan meningkat lebih drastis lagi.
Ditambah lagi, minuman manis biasanya tidak memberi efek mengenyangkan, sehingga kita bisa berlebihan mengonsumsinya.
Baca Juga : Durian Mengandung Nutrisi yang Dibutuhkan Bumil, Ini Faktanya
Untuk mengganti gula pasir dalam menu berbuka puasa, pakailah madu yang punya nilai gizi cukup menguntungkan atau ekstrak vanila.
Bagaimana, sudah semakin paham kan, yang manis seperti apa dan bagaimana yang paling baik untuk berbuka puasa?(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com, dengan judul: Haruskah Buka Puasa Dengan yang Manis?
Source | : | Kompas.com,healthline.com,British Nutrition Foundation |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar