Melansir Kompas.com, beberapa syarat tersebut adalah pertama, kehamilannya sudah di trimester kedua dan ketiga.
Apabila ibu hamil tersebut masih dalam trimester pertama, ibu harus tidak memiliki keluhan sama sekali, dan telah berkonsultasi ke dokter dahulu.
“Trimester pertama merupakan periode pembentukan organ tubuh janin. Jadi, kebutuhan nutrisinya harus terpenuhi,” ujar dr Juwalita Surapsari, M.Gizi, Sp.GK, Spesialis Gizi Klinis dari Rumah Sakit Pondok Indah.
Baca Juga : Agar Pengidap Lupus Bisa Menikmati Hidup, Ini yang Harus Dilakukan
Selain itu, status gizi ibu juga harus naik. Status gizi ini dapat dilihat dari indeks masa tubuh (IMT) ibu sebelum hamil.
Ketika ibu berpuasa, tubuh akan menggunakan cadangan energi di dalam tubuh. Bila IMT ibu buruk, bisa jadi cadangan energi ini tidak akan mencukupi.
Kemudian, tidak ada penyakit lain yang menyertai, seperti diabetes melitus atau hipertensi saat kehamilan.
Meski begitu, bukan berarti ibu hamil pada trimester dua dan tiga pasti aman bila menjalani puasa.
Juwalita mengungkapkan beberapa tanda yang harus diwaspadai ketika berpuasa saat sedang hamil.
Baca Juga : 4 Menu Takjil Ini Bisa Kembalikan Vitamin Yang Hilang Saat Berpuasa
Tanda-tanda ini adalah berat badan tidak naik sesuai dengan periode kehamilan atau malah turun, sakit kepala atau demam, mual dan muntah, gerak janin yang berkurang dan nyeri perut seperti kontraksi yang terjadi secara teratur.
Selain itu, ibu hamil juga harus waspada akan dehidrasi yang ditandai dengan haus berlebihan, buang air kecil lebih jarang, atau urin yang berwarna gelap.
Source | : | Kompas.com,Instagram |
Penulis | : | Rosiana Chozanah |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar