GridHEALTH.id - Setiap wanita pastinya ingin terhindar dari kejahatan seksual seperti yang saat ini ramai terjadi.
Berbagai teknik beladiri dan pencegahan dari kejahatan seksual pun dilakukan para wanita.
Namun yang paling aneh, cara menghindari pelecehan seksual yang dilakukan wanita di Kamerun, Afrika.
Baca Juga : Ditinggal Ibu, Remaja di Lampung Dirundung Kakak 120 Kali, Adik 60 Kali, dan Ayah Berulang Kali
Melansir Intisari Online, di negara ini memiliki tradisi setrika payudara bagi wanita yang bertujuan untuk menekan angka kejahatan seksual.
Karena tak ada hukum atau larangan melakukan tindakan ini, lebih dari 4 juta anak perempuan sudah menjadi korban setrika payudara ini.
Salah satu kisahnya adalah, Veronica gadis berusia 28 tahun sudah menjadi seorang nenek setelah anak sulungnya hamil pada usia 14 tahun.
Tidak ingin peristiwa tersebut kembali terjadi terhadap keempat anaknya, Veronica membawa anaknya yang berusia 10 tahun dan 7 tahun ke sebuah desa dekat kota Bafoussam di Kamerun untuk meratakan payudara mereka.
Tradisi menyakitkan ini dilakukan demi melindungi para gadis dari kejahatan seksual yang membuat adanya kehamilan pada usia muda dan pernikahan dini.
Dalam praktiknya setrika payudara ini, sebuah batu atau tongkat kayu akan dipanaskan terlebih dahulu sebelum ditempelkan dan ditekan di kedua payudara.
Baca Juga : Mengembalikan Bentuk Tubuh Tanpa Ngos-Ngosan dan Cepat Usai Melahirkan, Ini Caranya
Panas yang dihasilkan akan melelehkan lemak di payudara, sehingga membuat payudara menjadi lebih kecil.
Sang ibu akan mengambil batu seukuran telapak tangannya, dan menekannya ke setiap sisi payudara selama 10 menit.
Selain menggunakan alat-alat tersebut, biasanya para ibu akan mengambil sebuah ikat pinggang yang diikatkan erat melilit payudara dan tubuh bagian atas anak perempuannya.
Baca Juga : Hebohkan Met Gala 2019, Tampilan Ezra Miller Dapat Rusak Otak
Padahal payudara merupakan organ vital yang tidak boleh terkena pukulan atau benda panas seperti yang dilakukan masyarakat Kamerun tersebut.
Jika tindakan setrika payudara ini tak dihentikan, maka akan banyak wanita di Kamerun yang akan mendapat risiko gangguan kesehatan, diantaranya:
- Mati rasa pada bagian puting.
- Kerusakan pada jaringan lunak payudara.
- Pendarahan di bagian dalam payudara.
- Bentuk payudara atau puting rata.
- Tidak dapat menyusui.
- Trauma psikis.
Baca Juga : Sedang Tren Minuman Protein Shake Untuk Pembentuk Otot, Keseringan Berdampak Pada Kematian Dini
Bahkan melansir dari WebMD, tindakan setrika payudara ini dapat memberikan sensasi terbakar pada payu dara akibat benda panas yang ditempelkan di atasnya.
Bahkan setrika payudara yang tidak dilakukan oleh ahli profesional dapat menimbulkan presthesia atau rasa sakit seperti tertusuk, terbakar, kesemutan, mati rasa, gatal, bahkan kulit berubah menjadi berkarak.
Paresthesia juga terkadang menjadi penanda gangguan kesehatan yang lebih serius, diantaranya:
- Kerusakan jaringan saraf.
- Stroke ketika aliran darah ke otak terputus dan menyebabkan kerusakan sistem gerak tubuh.
- Multiple sclerosis atau penyakit pada sistem saraf pusat yang memengaruhi perasaan tubuh. - Diabetes.
- Saraf terjepit (sering di leher, bahu, atau lengan).
- Mati rasa pada beberapa titik dalam tubuh.
- Iritasi.
Baca Juga : Bak Seorang Gadis, Nenek Seksi 53 Tahun Ini Bagikan Rahasia Sehat dan Awet Mudanya
Pastikan tidak ada yang berniat untuk melakukan setrika payudara seperti di negara ini hanya demi menekan angka kejahatan seksual.(*)
Source | : | WebMD,Intisari Online |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar