Menurut Tiffany Field, PhD, direktur Touch Research Institute, pelukan dapat meredakan emosi setelah bertengkar dengan pasanga atau orang lain.
Kontak kulit dengan kulit yang terjadi saat berpelukan merupakan makanan bagi jiwa yang sama halnya sebagai makanan bagi perut kita.
Saat pelukan, tubuh akan mengeluarkan hormon serotonin yang mengatur mood atau suasan hati kita.
Baca Juga: Tak Selamanya Permadani Aladdin Bersih, Hati-hati Ada Tungau Bersembunyi
Pelukan dapat merangsang produksi hormon oksitosin yang juga dikenal sebagai hormon cinta.
Oksitosin juga menyebabkan kita merasa lebih rileks, menurunkan ketegangan dan kadar hormon stres yang disebut kortisol.
Kortisol bertanggung jawab atas tekanan darah tinggi dan penyakit jantung.
Itu sebabnya pelukan secara teratur dapat menurunkan risiko penyakit jantung.
Baca Juga: Alasan Penderita Diabetes Diminta Batasi Makan Kurma Saat Berbuka
Usapan lembut di belakang kepala, bahu, dan punggung
Saat sungkeman juga kita biasanya akan mendapat usapan lembut di belakang kepala, bahu, hingga punggung.
Source | : | Kompas.com,Majalah Prevention Indonesia |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar