Kemenkeu pun berencana meminta presiden menerbitkan perpres yang mengatur soal kewajiban membayar iuran premi.
"Orang sakit terus diobati, terus dia tidak bayar premi, itu benar gak? No premi no claim seharusnya. Nanti akan ada perpres-nya (Peraturan Presiden) kalau anda sakit belum bayar premi tidak akan diterima," kata Mardiasmo.
Baca Juga: Telat Bangun Tak Perlu Panik, Ini Resep Makanan Sahur Praktis & Sehat agar Puasa Lancar
Karena defisit anggaran yang juga belum selesai-selesai, BPJS Kesehatan merilis dua kasus penyakit yang dianggap paling menghabiskan dana besar. Apalagi kalau bukan penyakit kronis yang kini tren dialami penduduk Indonesia.
Sebelumnya BPJS Kesehatan membatasi pasien yang ingin operasi melahirkan sesar, operasi katarak, serta fisioterapi. Tidak semuanya ditanggung JKN-KIS, karena terlalu besar menghabiskan anggaran pemerintah.
"Dengan adanya pemeriksaan BPKP ada pelayanan berlebihan. Dari semua data, kita tidak cuma lihat dua (kasus penyakit) itu. Ini harus ditindaklanjuti," ucap Direktur Pelayanan BPJS Kesehatan Maya Amiarny Rusady, saat ditemui di Kantor BPJS Kesehatan, Jakarta Pusat baru-baru ini kepada awak media.
Baca Juga: 5 Masalah Kesehatan Ini Akan Muncul Kalau Tidak BAB Setiap Hari
Maya menambahkan, untuk mayoritas penyakit yang dianggap boros menghabiskan anggaran yakni segala bentuk penyakit kronis, contohnya jantung dan gagal ginjal.
Source | : | BPJS Kesehatan,intisari-online,Kompas Health |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar