Karena setelah diamati, berita tersebut ternyata pernah tayang pada 25 Januari 2016, sedangkan kini Indonesia termasuk salah satu dari 10 negara penghasil ikan terbesar di dunia.
Bahkan Menteri Susi menganggapinya dengan menulis cuitan juga, "Ekspor berapa? Impor berapa? Deficit tidak? Baru ngomel ttg kebijakan."
Walau ikan asin terkesan murahan, namun jangan salah sangka, nilai gizinya justru tinggi.
Melansir dari laman Data Komposisi Pangan Indonesia, dalam 100 gr ikan asin kering megandung berbagai nilai gizi, diantaranya:
- Air (Water) : 40.0 g
- Energi (Energy) : 193 Kal
- Protein (Protein) : 42.0 g
- Lemak (Fat) : 1.5 g
- Karbohidrat (CHO) : 0.0 g
- Serat (Fibre) : 0.0 g
- Abu (ASH) : 16.5 g
- Kalsium (Ca) : 200 mg
- Fosfor (P) : 300 mg
- Besi (Fe) : 0.0 mg
- Thiamin (Vit. B1) : 0.01 mg
- Vitamin C (Vit. C) : 0 mg
Baca Juga: Baik Bagi Kesehatan Anak, Alasan Jokowi Sering Ajak Jan Ethes Bermain
Bahkan menurut sebuah jurnal yang dipublikasikan dalam Science Direct pada tahun 2015 menyebutkan bahwa kandungan fosfor dan kalsium yang tinggi pada ikan asin sangat bermanfaat bagi kesehatan tulang dan gigi.
Source | : | Kompas.com,Science Direct,panganku.org |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar