GridHEALTH.id - Hari Ayah Internasional rupanya membawa kebahagiaan bagi setiap pria yang sudah memiliki anak, namun hari ini membawa sebuah kisah pilu nan mengharukan bagi pria ini.
Seorang ayah yang berprofesi sebagai pemadam kebakaran ini akhirnya dapat merayakan Hari Ayah Internasional yang jatuh pada 17 Juni ini.
Setelah 1 tahun berjuang dengan istrinya untuk mendapatkan anak, Derin Gebhardt, pemadam kebakaran asal Montana ini mendapat hadiah pertama sebagai ayah, yaitu anak laki-laki bernama Gage.
Melansir dari Daily Mail, selama satu tahun, Derin Gebhardt dan istrinya, Sandra, mencoba setiap upaya dan trik dalam buku untuk memiliki bayi, termasuk dengan mendekatkan diri pada Tuhan.
Baca Juga: Pernikahannya Baru 6 Bulan Dipertanyakan, Aura Kasih Buka Suara Alasan Anaknya Lahir Sebelum 9 Bulan
Awal tahun 2017, Derin dan Sandra memutuskan untuk mengunjungi dokter keluarga, dan Dering dinyatakan memiliki kadar testosteron rendah.
Derin adalah seorang pemadam kebakaran sukarela, dan hanya makan makanan yang dimasak di rumah, namun gaya hidup aktif dan bergizi Derin tidak memberi efek apa pun untuk menghentikan peningkatan berat badannya.
Sandra sampai bingung mengapa suaminya cepat sekali bertambah berat badan, padahal Derin menjalani hidup yang aktif bahkan menu makannya juga menyehatkan.
"Aku berkata, 'Tidak masuk akal mengapa kamu terus bertambah berat'," ujar Sandra.
Baca Juga: Akan Operasi Gelambir Kulit, Mantan 'Bocah Raksasa' Aria Permana Harus Perhatikan Hal Ini
Baca Juga: Penyakit Kista Tak Hanya Mengenai Ovarium, Bisa di Payudara juga Persendian, Simak Gejalanya
Kunjungan ke beberapa dokter mengonfirmasi bahwa Derin memiliki kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, dan pradiabetes.
Tumor itu menghambat testosteron dan produksi sperma Derin, juga kenaikan berat badannya.
Satu minggu kemudian Derin didiagnosis memiliki tumor hipofisis di otaknya. Ini adalah tumor jinak yang tumbuh di kelenjar hipofisis di otak.
Tumor tersebut relatif umum, dengan sekitar 10.000 didiagnosis setiap tahun di AS, menurut American Cancer Society.
Pasangan itu mencari perawatan di Mayo Clinic di Phoenix, Arizona, tempat para dokter pertama kali meresepkan obat Derin untuk mengecilkan tumor, dan kemudian melakukan operasi untuk mengangkatnya.
"Pikirkan kelenjar hipofisis sebagai pengatur," tutur Dr Bernard Bendok, ahli bedah saraf Derin di Mayo Clinic.
Kelenjar hipofisis sangat penting untuk regulasi tubuh testosteron dan produksi cairan sperma, dan tumor itu mengganggu hormon kelenjar yang diproduksi, mengakibatkan masalah kesuburan dan berat badan Derin.
Dalam kasus Derin, ia memproduksi terlalu banyak prolaktin, hormon yang dapat merangsang perkembangan payudara.
Tetapi, pada pria, kadar prolaktin yang tinggi dapat merusak fungsi testis, dan memengaruhi kadar testosteron dan produksi sperma.
"Hal lain yang dilakukannya adalah menghasilkan kenaikan berat badan yang parah, yang menambah ketidakmampuan Derin dan istrinya untuk memiliki bayi," kata Dr Bendok.
Baca Juga: Punya Kode Etik di Medsos, Izin Dokter Cantik Ini Dicabut Setelah Gemar Unggah Foto Seksi
Sandra dan Derin akhirnya memutuskan melakukan serangkaian program kehamilan yang disarankan Mayo Clinic, hingga akhirnya 6 bulan setelah perawatan, Sandra hamil dan pada Juni 2018, putra mereka, Gage, lahir.
Kelahiran Gage menjadi sebuah hadiah yang membuat mereka bangga akan hidup yang dijalani. Kini kehidupan Derin dan Sandra terasa lengkap dan bahagia, terutama di Hari Ayah Internasional ini. (*)
Source | : | Daily Mail,cancer.org |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar