Studi ini juga menemukan bahwa menggunakan minyak pelumas dalam vagina dapat meningkatkan risiko wanita terkena infeksi jamur.
Jika rentan terhadap infeksi ragi, sebaiknya harus menghindari penggunaan baby oil atau jenis minyak lainnya saat berhubungan seks.
Baca Juga: Kontroversi Ikan Asin, Enak dan Punya Nilai Gizi, Tapi Membawa Malapetaka
Disisi lain penggunaan baby oil juga dapat merusak kondom sehingga besar kemungkinan terjadinya kehamilan yang tak terduga.
Dikutip dari mariposafoundation.org, menunjukkan bahwa kerusakan kondom dapat terjadi hanya dalam satu menit ketika menggunakan minyak mineral/baby oil.
Kondom yang rusak ini membuat pasangan berisiko tertular infeksi menular seksual (IMS) atau menjadi hamil.
Lantas, apa yang harus digunakan sebagai gantinya ?
Pilihan yang lebih baik dari pada menggunakan baby oil adalah pergi ke toko untuk membeli pelumas khusus untuk bercinta, selain untuk kesenangan juga bisa lebih terjamin keamanannya.
Baca Juga: Bersahabat Dengan Mendiang Olga Syahputra, Benarkah Raffi Ahmad Berisiko Terkena Penyakit yang Sama?
Ada tiga jenis pelumas yang bisa digunakan yakni pelumas berbasis air, berbasis minyak, dan berbasis silikon.
Berbahan dasar air
Pelumas berbasis air aman digunakan dengan kondom dan mainan seks, karena memiliki sifat mengering, tetapi jangan khawatir karena bahan ini aman bila kita ingin menambahkan takarannya saat berhubungan intim.
Source | : | ncbi.nlm.nih.gov,mariposafoundation.org |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar