GridHEALTH.id – Sudah beberapa hari ini berita di timeline dihebohkan oleh ikan asin.
Ya, ikan asin. Gegara ikan asin, dunia gossip tanah air sampai heboh. Beritanya terus tak ada hentinya mengulas ikan asin.
Baca Juga: Bersahabat Dengan Mendiang Olga Syahputra, Benarkah Raffi Ahmad Berisiko Terkena Penyakit yang Sama?
Sampai-sampai empat artis terkenal yang bersetru gegara ikan asin menerjunkan pengacara kondang sekelas Hotman Paris.
Apa salahnya ikan asin?
Apakah Barbie Kumalasari, Galih Ginanjar, Fairuz A Rafiq dan sang suami, juga rey Utami dan sang suami, akan sampai ke pengadilan hanya karena ikan asin?
Baca Juga: Sediakan Gubuk Cinta Untuk Para Gadis, Suku Ini Dapat Tingkatkan Risiko Masalah Repoduksi Hingga HIV
Fakta mengenai ikan asin, melansir dari laman Data Komposisi Pangan Indonesia, dalam 100 gr ikan asin kering megandung berbagai nilai gizi, diantaranya:
-Air (Water): 40.0 g
-Energi (Energy): 193 Kal
-Protein (Protein): 42.0 g
-Lemak (Fat): 1.5 g
-Karbohidrat (CHO): 0.0 g
-Serat (Fibre): 0.0 g
-Abu (ASH): 16.5 g
-Kalsium (Ca): 200 mg
-Fosfor (P): 300 mg
-Besi (Fe): 0.0 mg
-Thiamin (Vit. B1): 0.01 mg
-Vitamin C (Vit. C): 0 mg
Bahkan menurut sebuah jurnal yang dipublikasikan dalam Science Direct pada tahun 2015 menyebutkan, kandungan fosfor dan kalsium yang tinggi pada ikan asin sangat bermanfaat bagi kesehatan tulang dan gigi.
Ikan asin juga dapat membantu meningkatkan tinggi badan selama masa pertumbuhan, memperkuat tulang, mencegah kelainan struktur tulang, dan mencegah osteoporosis (pengeroposan tulang).
Manfaat lain ikan asin memiliki kandungan protein yang cukup tinggi, yaitu sekitar 42 gram protein per 100 gr.
Protein ini akan sangat berguna untuk membangun otot dan meningkatkan massa otot, terutama bagi mereka yang sedang menjalani program pembangunan otot.
Nah, sampai di sini semoga kita semua, khususnya para artis yang berseteru paham, ikan asin itu baik dan bermanfaat.
Jadi jangan sakit hati jika disebut ikan asin. Lebih baik ikan asin dari pada menjadi manusia tak bermanfaat. Betul, kan?
Tapi, ada hal yang perlu diperhatikan dalam mengonsumsi ikan asin.
Jangan terlalu sering, karena dapat menimbulkan gangguan jantung.
Rasa asin dalam ikan asin kering tersebut mengandung natrium yang cukup tinggi yang membahayakan kesehatan jantung dan menimbulkan potensi tekanan darah tinggi.
Selain itu, melansir The Standard, Badan Administrasi Makanan dan Obat China, telah menerbitkan daftar karsinogen, atau pemicu kanker yang telah dikompilasi oleh Agensi Riset Kanker Internasional.
Ternyata salah satu makanan yang tak asing bagi kita, ikan asin, masuk dalam grup pertama.
Baca Juga: Agung Hercules Drop Lagi, Pihak Keluarga Minta Doa dan Dukungan dari Semua Orang
Bahkan sejak 2012, WHO telah memasukkan ikan asin sebagai karsinogen, sebab konsumsinya memiliki kaitan dengan risiko kanker nasofaring.
Pusat Keamanan Makanan Hong Kong juga mengklasifikasi ikan asin sebagai kelompok satu makanan pemicu kanker.
Berdasarkan penelitian, komponen N-nitroso dapat timbul pada proses pembuatan ikan asin.
Risiko kanker nasofaring menyerang bisa lebih tinggi jika ikan asin semakin sering dikonsumsi, terutama oleh anak-anak hingga usia 10 tahun.
Baca Juga: Setelah Pacitan Sekarang Trenggalek Terkena Wabah Hepatitis A, Ini Gejalanya
Makanan lain yang juga termasuk karsinogen tinggi ialah daging olahan yang diasinkan, difermentasi, atau diolah dengan metode yang dimaksudkan menambah rasa seperti sosis, kornet, dan daging kering.(*)
#gridhealthid #inspiringbetterhealth #gridnetworkjuara
Source | : | WHO,The Standard,GridHealth.ID,Data Komposisi Pangan Indonesia |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar