GridHEALTH.id - Tak terasa, 40 hari sudah Kristiani Herrawati atau kerap dipanggil Ani Yudhoyono meninggalkan kita semua untuk selamanya.
Kenangan tentang istri mantan Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini rupanya masih membekas di hati para penggemarnya dan masyarakat Indonesia.
Baca Juga: SBY Tepati Janjinya Temani Ani Yudhoyono Hingga Akhir Hayatnya, Warganet:
Ani Yudhoyono telah berjuang melawan kanker darah jenis leukemia yang membuatnya bertolak ke Singapura untuk berobat.
Saat dirawat di National University Hospital Singapura selama 4 bulan, kondisi kesehatan Ani Yudhoyono memang terlihat naik turun.
Namun sayangnya, Ani Yudhoyono harus merelakan wafat dengan kanker darah pada Sabtu (1/6/2019).
Semalam, tepatnya pada Rabu (10/7/2019) malam, telah digelar acara doa bersama mengenang 40 hari meninggalnya Ani Yudhoyono di kediaman SBY di Puri Cikeas, Bogor.
Baca Juga: Dijenguk Baim Wong, Agung Hercules Hanya Bisa Bergumam, Tangannya Dicium Oleh Suami Paula Verhoeven
Acara yang dihadiri banyak orang itu sempat membuat suara SBY terdengar berat dan sedih saat membawakan sambutan.
"Izinkan saya, atas nama keluarga besar Yudhoyono, mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada bapak, ibu, dan hadirin sekalian yang berkenan hadir di tempat ini untuk mendoakan almarhumah Ani Yudhoyono yang telah berpulang menghadap Sang Pencipta 40 hari yang lalu," sambut SBY, dari Kompas TV.
Namun berbeda pada saat ini, SBY mengaku harus menggunakan teks agar mudah di dalam memberi sambutan.
Baca Juga: Kisah Yuliana Yuliani, Kembar Siam Pertama Yang Berhasil Dipisahkan Hingga Jadi Dokter dan Doktor
"Biasanya saya jarang menggunakan teks seperti ini. Dengan menggunakan teks, saya bisa menjaga emosi saya yang sekarang belum stabil. Izinkan saya membacakan teks ini," kata SBY, mengutip Tribunnews Bogor.
SBY membuka acara mengenang 40 hari meninggalnya Ani Yudhoyono dengan sebuah sambutan yang cukup menyentuh hati.
"Saya dan keluarga sedang menjalani healing process. Saya pernah mengatasi rasa duka (deep grief), dan juga rasa kehilangan (great loss) yang amat dalam. Dengan berpulangnya istri tercinta, Ani Yudhoyono menghadap Sang Khalik," kata SBY.
Di dalam sambutannya itu, SBY menceritakan kalau dirinya tengah menulis memoar untuk mengenang almarhumah istrinya, Ani Yudhoyono.
Baca Juga: Mengaku Vegan dan Jaga Pola Makan, Naomi Zaskia Jatuh Sakit Hingga Dijenguk Sule Tengah Malam
"Saya masih terus menata hati, dan membangun kembali semangat dan jalan hidup saya yang baru, reinventing my new life dalam healing process yang tengah saya lakukan, dengan keyakinan bahwa pada saatnya nanti saya bisa sepenuhnya menerima kenyataan hidup ini," kata SBY.
Sulit memang ditinggal pergi untuk selamanya oleh orang terkasih, terlebih sudah melewati masa suka dan duka selama 43 tahun bersama.
Baca Juga: Salmafina Tertangkap Kamera Berdoa di Gereja, Tak Tahunya Sedang Asyik Lakukan Olahraga Ekstrem
Untuk mengatasinya, Vitas Healthcare memberikan 7 cara menjalani healing process atau proses penyembuhan setelah ditinggal anggota keluarga meninggal dunia, yaitu:
1. Biarkan diri berduka
Jika merasa bingung, tidak apa-apa karena kita telah kehilangan sebagian dari diri sendiri.
Kita sekarang dihadapkan dengan kebutuhan yang sulit tetapi penting untuk berduka.
Berkabung adalah ekspresi terbuka dari pikiran dan perasaan, ini adalah bagian penting dari penyembuhan.
Baca Juga: Behel Gigi Berujung Malapetaka, Menghitam dan Menjadi Kanker hingga Akhirnya Harus Dicabut Paksa
2. Berduka dengan cara sendiri
Pengalaman dipengaruhi oleh keadaan sekitar kematian, kehilangan lain yang dialami, sistem dukungan emosional dan latar belakang budaya dan agama.
Jangan membandingkan pengalaman sendiri dengan pengalaman orang lain.
Ambil pendekatan sehari-hari yang memungkinkan berduka dengan kecepatan sendiri.
3. Bicarakan dengan pikiran dan perasaan
Penyembuhan dimulai ketika bisa berbagi kesedihan dengan orang lain.
Biarkan diri berbicara tentang kematian, perasaan kehilangan dan kesepian, dan hal-hal khusus yang dilewatkan tentang pasangan.
Baca Juga: 5 Koboi 'Marlboro Man' Ini Meninggal dengan Gangguan Paru, Ini Kejamnya Tembakau Bernama Rokok
4. Rasakan campuran emosi
Kebingungan, disorientasi, ketakutan, rasa bersalah, kelegaan, dan kemarahan adalah beberapa emosi yang mungkin dirasakan setelah pasangan meninggal dunia.
Jangan kewalahan jika tiba-tiba mengalami periode kesedihan atau kesedihan yang tampaknya datang entah dari mana.
Izinkan diri belajar dari perasaan dan emosi ini membantu sembuh.
5. Temukan pendukung
Sebuah penelitian dari Harvard University menyebutkan, tidak apa-apa untuk berduka, namun selalu cari pendamping seperti anak, kerabat, dan keluarga lainnya untuk sedikit berbincang atau menemani kesibukan sehari-hari.
6. Lakukan hal-hal menyenangkan
Dari laman University of Michigan, bagi orang yang ditinggal pasangannya dapat ambil buku catatan, dan setiap hari tuliskan apa yang dilakukan.
Hal ini dapat menjadi kesibukkan yang menyenangkan dan meringankan pikiran.
7. Kenang bersama keluarga
Merindukan pasangan yang sudah tiada ini memang sering terjadi, bahkan hampir setiap hari mungkin.
Baca Juga: Masih Suka Pria Nakal? Penelitian: 4 Hormon Inilah Yang Mampu Pikat Hati Wanita
Namun rupanya, membagikan kenangan manis dengan keluarga, kerabat, teman-teman dapat membuat kita menjadi menghormati kehidupan dengan pasangan.
Ketujuh cara itu mungkin dapat dilakukan SBY dan anggota keluarga Yudhoyono lainnya selepas meninggalnya Ani Yudhoyono.
#gridhealthid #gridnetworkjuara
Source | : | ncbi,Kompas TV,Harvard Health Publising,Tribun Bogor,Vitas Healthcare |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar