Meski belum mendapatkan laporan penderita secara pasti, Edwin tetap mengantisipasi kemungkinan penyebaran penyakit ini di Kota Medan.
"Antisipasi tetap pada kewaspadaan dan siaga petugas di pelayanan dengan keluhan spesifik. Kita akan telurusuri, dari mana penularan sampai pada riwayat dan penyebabnya," terangnya.
Baca Juga: Jangan Asal Deodoran, yang Mengandung 4 Bahan Ini Bisa Buat Kulit Ketiak Iritasi
Melansir dari cdc.gov, Flu Singapura atau Hand, Foot and Mouth Disease (HFMD) merupakan infeksi menular yang disebabkan oleh virus dan biasanya menyerang anak-anak.
Namun, tidak menutup kemungkinan orang dewasa juga bisa terjangkit.
Flu Singapura umumnya diawali dengan demam, nyeri tenggorokan/menelan, nafsu makan yang menurun, dan nyeri/tidak enak badan.
Setelah demam satu sampai dua hari, timbul bintik-bintik merah di rongga mulut (umumnya berawal di bagian belakang langit-langit mulut) yang kemudian pecah menjadi sariawan.
Kemudian, 1-2 hari timbul juga ruam-ruam kulit dan bintik-bintik merah di telapak tangan dan kaki.
Meskipun kelainan selaput lendir dan kulit pada Flu Singapura terutama melibatkan rongga mulut, telapak tangan dan kaki, namun ruam dapat juga timbul di tungkai, lengan, bokong dan kulit sekitar kemaluan.
Source | : | CDC,Medan.tribunnews.com |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar