- Berharap diakui sebagai atasan bahkan tanpa prestasi yang menjaminnya.
- Membesar-besarkan prestasi dan bakat.
- Disibukkan dengan fantasi tentang kesuksesan, kekuatan, kecemerlangan, kecantikan, atau pasangan yang sempurna
- Percayalah mereka lebih unggul dan hanya bisa bergaul dengan orang yang sama-sama istimewa.
- Memonopoli pembicaraan dan meremehkan atau memandang rendah orang-orang yang mereka anggap lebih rendah.
- Harapkan bantuan khusus dan kepatuhan tanpa keraguan dengan harapan mereka.
- Manfaatkan orang lain untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.
- Memiliki ketidakmampuan atau keengganan untuk mengenali kebutuhan dan perasaan orang lain.
- Menjadi iri pada orang lain dan percaya orang lain iri pada mereka.
- Berperilaku sombong atau angkuh, tampil angkuh, sombong, dan sok.
- Bersikeras memiliki yang terbaik dari semuanya, misalnya, mobil atau kantor terbaik namun seringkali enggan mendapatkannya dengan kerja keras.
Baca Juga: Digerebek Dalam Keadaan Bugil, Vanessa Angel: 'Aku Lagi Minum Wine Berdua Sama Rian Subroto'
Walau cukup sulit untuk mengetahui faktor penyebab megalomania ini, namun rupanya riwayat keluarga atau gen juga dapat memengaruhinya.
Source | : | Instagram,Mayo Clinic |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar