GridHEALTH.id - Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya menangkap komedian Nunung terkait kepemilikan narkotika jenis sabu. Polisi menyita sabu seberat 0,36 gram.
"Diamankan satu klip sabu seberat 0,36 gram," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono kepada Kompas.com, Jumat (19/7/2019).
Nunung ditangkap di kediamannya di kawasan Tebet Timur, Jakarta Selatan, pada pukul 13.15 WIB. Nunung ditangkap bersama tersangka lainnya.
"Ada tersangka lain saat diamankan," tegas Argo. Diduga suami Nunung, yaitu Iyan Sabiyan juga ikut terciduk dalam peristiwa tersebut.
Argo belum menjelaskan secara rinci perihal penangkapan tersebut. Kasus itu saat ini masih diselidiki oleh penyidik.
Sudah banyak selebriti yang terjerat narkoba bahkan ada yang di penjara hingga belasan tahun. Namun hal ini tidak membuat mereka kapok.
Andaikata saja mereka tahu bahwa bukan saja nama baik yang dipertaruhkan, tapi juga kesehatan dan jiwa, akibat mengonsumsi narkoba.
Dari sekian banyak efek yang ditimbulkan, penggunaan narkotika dan zat adiktif lainnya dapat memengaruhi kerja otak yang berfungsi sebagai pusat kendali tubuh. Akibatnya hal ini akan berpengaruh terhadap seluruh fungsi tubuh.
Karena narkoba berpengaruh pada kerja otak, narkoba bisa mengubah suasana perasaan, cara berpikir, kesadaran dan perilaku pemakainya.
Dalam sel otak terdapat bermacam-macam zat kimia yang disebut neurotransmitter. Zat kimia ini bekerja pada sambungan sel saraf yang satu dengan sel saraf lainnya (sinaps). Sejumlah neurotransmitter itu mirip dengan beberapa jenis narkoba.
Semua zat psikoaktif (narkotika, psikotropika dan bahan adiktif lain) dapat mengubah perilaku, perasaan dan pikiran seseorang melalui pengaruhnya terhadap salah satu atau beberapa neurotransmitter. Neurotransmitter yang paling berperan dalam terjadinya ketergantungan adalah dopamin.
Baca Juga: Hebat, Mahasiswa UGM Olah Limbah Ceker Ayam Jadi Obat Patah Tulang!
Narkoba secara perlahan bisa merusak sistem saraf di otak mulai dari ringan hingga permanen. Saat penggunaan narkotika, muatan listrik dalam otak berlebihan, jika sudah kecanduan, maka lama kelamaan saraf bisa rusak.
Kita bisa menjadi buta, gangguan kesadaran, jadi gila, merasa terisolir hingga muncul keinginan bunuh diri, atau dipenjara secara sengaja hanya karena narkoba.
Asal tahu saja, saraf merupakan salah satu organ penting pada manusia yang mengatur sistem tubuh.
Jika ia mengalami kerusakan maka bisa menyebabkan kecacatan yang permanen dan sulit untuk diperbaiki. (*)
Source | : | Kompas.com,Hello Sehat,Medical News Today |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar