GridHEALTH.id - Penyebaran penyakit HIV/AIDS (Human Immunodeficiency Virus/Aquired Immunodeficiensy Syndrome) di Provinsi Gorontalo saat ini sangat mengkhawatirkan.
Bagaimana tidak, data yang dirilis Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Gorontalo menunujukan golongan pelajar dan mahasiswa mendominasi mengidap penyakit mematikan ini dibandingkan dengan PSK sekalipun.
Baca Juga: Wah, 12.000 Plasma Darah asal Cina Positif Terkena Virus HIV!
Hingga Maret 2019, penderita penyakit HIV/AIDS mencapai 484 orang, 61 orang di antaranya adalah pelajar dan mahasiswa.
“Data KPA Gorontalo menunjukkan wanita pekerja seks (WPS) yang terinfeksi virus ini jauh lebih sedikit di banding pelajar dan mahasiswa.
Ini menunjukkan usia remaja paling rentan tertular virus HIV/AIDS akibat narkoba, seks bebas bahkan LGBT juga didominasi pelajar,” ujar Idah Syahidah Ketua Tim Asistensi Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Gorontalo.
Berdasarkan data KPA jumlah penderita HIV/AIDS hingga Maret 2019 sebanyak 484 orang.
Kota Gorontalo menduduki urutan teratas dengan penderita 176 orang, Kabupaten Gorontalo 102 orang, Boalemo 63 orang, Pohuwato 58 prang, Bone Bolango 49 orang dan Gorontalo Utara dengan 36 orang.
Baca Juga: Tak Punya Jadwal Fitnes Rutin, Bagaimana Natalie Portman Akan Menjalani Peran Thor?
Dari total penderita tersebut, sebanyak 373 penderita HIV/AIDS adalah kaum pria. Melansir dari who.int, HIV merupakan virus yang merusak dan melemahkan sistem kekebalan tubuh manusia sehingga rentan akan terserang berbagai infeksi.
Jika HIV adalah virus yang menyebabkan infeksi, AIDS adalah kondisi atau sindrom yang dialami penderitanya.
Terinfeksi HIV bisa membuat seseorang mengalami AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome).
AIDS terjadi ketika HIV menyebabkan kerusakan serius pada sistem imun. Kondisi ini sangat kompleks dan bervariasi pada setiap orang.
Gejala AIDS sangat terkait dengan infeksi yang seseorang alami sebagai akibat dari kerusakan sistem imun.
Orang yang sudah masuk pada kondisi AIDS tubuhnya tidak bisa melawan infeksi, sesederhana virus influenza, seperti halnya pada orang yang normal.
Mereka juga lebih rentan terkena tuberkulosis, radang paru, jamur, dan infeksi lainnya.
Baca Juga: Ternyata Cukup 10 Menit Bermain Dengan Anjing atau Kucing, Kita Sudah Bisa Kurangi Stres
Beberapa tahun lalu, diagnosis HIV atau AIDS berarti lonceng kematian. Namun, berkat penelitian dan pengembangan terapi baru, orang yang terinfeksi virus ini bisa hidup panjang dan produktif.
Orang yang terinfeksi HIV bisa saja hidup sehat tanpa masuk pada tahap AIDS.
Meski begitu, infeksi HIV tidak bisa benar-benar dihilangkan dari tubuh sebab sampai saat ini belum ada obat yang terbukti ampuh menyembuhkannya.
Baca Juga: Banyak Artis Pakai Narkoba, Kini Giliran Jamal 'Preman Pensiun' Yang Diciduk Polisi Karena Sabu
Oleh karena itu, kita harus tetap waspada akan bahaya penyakit ini dengan menghindari penggunaan obat-obatan terlarang dan melakukan seks bebas. (*)
#gridhealthid #inspiringbetterhealth
Source | : | Kompas.com,who.int |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar