GridHEALTH.id - Tidak seperti generasi sebelumnya yang berkenalan dengan teknologi secara bertahap, anak-anak saat ini sudah akrab dengan kecanggihan dunia online sejak kecil, mereka bisa belajar dari mana saja dan kapan saja.
Melarang tanpa memberikan solusi tentu saja bukan hal yang bijak. Pakar pendidikan banyak yang menyarankan, lebih baik orangtua dan anak agar bisa belajar dan bermain bersama sekaligus mengoptimalkan manfaat internet.
Baca Juga: Surati Menkominfo, Menkes Minta Iklan Rokok Diblokir di Internet
Berikut adalah 5 perangkat bermain bersama anak di komputer seperti yang disarankan oleh Google;
- Belajar lebih dari seratus bahasa baru dengan bantuan Google Translate
Tiga belas tahun lalu, Google Translate diluncurkan untuk mengatasi hambatan bahasa dan menjadikan dunia lebih mudah diakses.
Sejak itu, Google Translate telah berkembang dari yang semula mendukung dua bahasa saja menjadi 103 bahasa.
Dengan fitur-fitur seperti World Lens sampai percakapan bilingual, Google Translate membantu orang melihat dunia dalam berbagai bahasa dan memungkinkan mereka saling berkomunikasi meski menggunakan bahasa yang berbeda.
- Menjelajahi keindahan Indonesia di Google Arts & Culture (dan bermain-main dengan aplikasinya!)
Perpaduan seni dan teknologi ini menghadirkan cara-cara baru untuk berinteraksi. Tab ‘Kamera’ dalam aplikasi Google Arts & Culture adalah pintu baru menuju dunia kesenian digital yang menyenangkan.
Hal ini memungkinkan anak menemukaan karya seni yang mirip selfie atau mengetahui hubungan warna dari gambar-gambar.
Dengan fitur augmented reality-nya, orangtua dapat membantu anak menjelajahi galeri virtual atau melihat karya seni berukuran nyata kapan saja dan di mana saja.
Buka bagian Indonesia untuk melihat kekayaan budaya terbaik dari Indonesia. Dari monumen kuno hingga seni kontemporer, dapatkan inspirasi dari keindahan negara kita yang mengagumkan.
- Membaca dan melihat kembali keajaiban cerita rakyat Indonesia dengan inisiatif Dongeng, Yuk! di YouTube atau YouTube Kids
Membacakan cerita rakyat telah menjadi tradisi bagi orang tua Indonesia saat menemani anak tidur. Bawang Merah dan Bawang Putih dari Riau, Malin Kundang dari Sumatra Barat, Sangkuriang dari Jawa Barat, dan berbagai cerita lain masih sangat lekat dalam ingatan kita.
Cerita rakyat tidak terpisahkan dari budaya dan tradisi Indonesia karena masing-masing mengandung pesan yang perlu diajarkan dan diwariskan ke generasi berikutnya.
Akan tetapi, beberapa cerita mulai dilupakan seiring waktu. Inilah motivasi di balik pembuatan seri YouTube berjudul “Dongeng, Yuk !”, yang ingin menghidupkan kembali keajaiban cerita rakyat dan dongeng yang telah terlupakan melalui YouTube dan YouTube Kids bagi setiap orang Indonesia dan siapa pun di dunia.
Bersama Ayo Dongeng Indonesia, inisiatif ini menyajikan 34 cerita rakyat dari 34 provinsi di Indonesia yang dipublikasikan melalui channel YouTube Google Indonesia.
Sejumlah tokoh berpengaruh diundang untuk berpartisipasi dalam inisiatif ini, seperti Najwa Shihab (Duta Baca Nasional), Chelsea Islan, Novita Angie, Moonella dan Ibu, serta kreator konten YouTube Duo Harbatah, channel Kok Bisa?, dan banyak lagi.
- Belajar sambil bermain dengan bantuan Google Assistant, cukup dengan mengucapkan “Ok Google, suara hewan” atau “fakta menarik”
Google Asisten memiliki berbagai aktivitas untuk menghibur semua anggota keluarga – dari permainan untuk bersantai bersama di malam hari hingga trivia; cukup dengan mengucapkan “Ok Google, suara hewan” atau “fakta menarik”.
Baca Juga: Musim Pancaroba Segera Datang, Siap-siap Imunisasi Influenza, Cukup Sekali Setahun!
Saat ini ada lebih dari 50 permainan, aktivitas, dan cerita dalam program Assistant for Families. Setiap aktivitas ini telah diperiksa dan disetujui oleh tim Trust and Safety dari Google untuk menjamin kontennya ramah keluarga.
- Memahami dan mengelola aktivitas online anak dengan menggunakan Family Link Google
Survei yang dilakukan Google Indonesia menemukan, lebih dari 90% orangtua yang disurvei di Indonesia mengatakan bahwa belajar membentuk kebiasaan digital yang sehat bagi anak mereka adalah hal yang penting.
Hal ini diperlukan, tapi kesehatan digital menjadi makin penting saat anak memiliki waktu lebih banyak untuk menggunakan internet.
Sering kali masa liburan berarti ada lebih banyak waktu luang, yang berarti ada lebih banyak waktu online. Ini bisa menjadi masalah bagi orangtua saat anaknya terlalu lama menatap layar perangkat!
Baca Juga: Miris, 40 Persen Kematian Ibu Melahirkan Karena Terlambat Ditangani
Namun begitu, Google telah menyediakan fasilitas untuk membantu menciptakan kebiasaan digital yang sehat, positif, dan sesuai untuk keluarga.
Aplikasi Family Link Google memungkinkan orangtua mengizinkan atau memblokir aplikasi yang dapat diunduh anak di Google Play Store, menetapkan batas waktu online harian, dan mengunci perangkat anak dari jarak jauh saat anak harus belajar atau tidur. (*)
Source | : | Google Indonesia |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar