Dilansir dari laman NHS.UK, anak yang mengalami night terrors biasanya akan kembali tertidur nyenyak dan tidak memiliki ingatan tentang hal itu keesokan paginya.
Hal itu disebabkan karena saat anak mengalami night terrors alias berteriak histeris saat tidur di malam hari, sebenarnya ia masih dalam kondisi tertidur meskipun matanya terbuka.
Berbeda dengan mimipi buruk, yang terjadi saat anak mengalami mimpi saat tertidur (tidur REM).
Anak yang mengalami mimpi buruk biasanya bisa mengingat dan mampu menceritakan mimpi buruknya dengan detail.
Baca Juga: Netizen Belum Tahu, Ternyata Ini Yang Didapat Jennifer Jill Saat Bercinta Dengan Ajun Perwira
Night terrors lebih sering terjadi pada anak-anak yang mewarisi riwayat keluarga yang memiliki perilaku tidur sambil berjalan alias sleepwalking.
Namun, night terror juga dapat disebabkan oleh hal-hal seperti: kelelahan, demam, pengaruh akibat penggunaan obat, merasa gelisah, hingga terkejut karena mendengar suara tertentu.
Melansir laman Stanford Children’s Health, cara orangtua membantu anak yang mengalami night terrors alias berteriak histeris saat tidur di malam hari, yaitu:
Cobalah untuk membantu anak untuk tertidur kembali
Jangan mencoba membangunkan anak dan tenangkan ia dengan kata-kata yang menenangkan, jika perlu gendong anak agar merasa lebih baik.
Jangan mengguncang atau meneriaki anak untuk membangunkannya, hal itu dapat membuatnya menjadi lebih histeris.
Source | : | Nhs.uk,stanfordchildrens.org |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar