GridHEALTH.id – Jodoh, rejeki, anak, dan kematian adalah rahasia Ilahi yang Maha Kuasa.
Hal itu dipahami oleh mereka yang mempunyai iman.
Bintang sinetron era 2000-an, Dhini Aminarti dan suaminya Dimas Seto yang menikah pada 2009, sepertinya paham betul mengenai hal itu.
Baca Juga: Cabai Walau Peadas Miliki 7 Manfaat yang Sudah Diteliti, Salah Satunya Bisa Melawan Sel Kanker!
Apalagi kita ketahui, kedua pasangan selebritis yang menjadi idola banyak remaja di zamannya sekarang ini lebih banyak belajar ilmu agama daripada di dunia interteinment yang membesarkan nama mereka.
Pasangan aktor dan artis Dhini Aminarti dan Dimas Seto memang hingga sekarang belum dikaruniai momongan.
Tapi satu hal yang paling membuat Dhini Aminarti sedih adalah, satu tahun setelah dirinya menikah dengan Dimas Seto, Dhini yang juga bintang FTV di era 2000-an, harus rela kehilangan pria yang paling dicintai dan disayanginya sejak kecil.
Baca Juga: Penyakit Asma Anak Bisa Diketahui di Usia 5 Tahun, Ini Penyebab dan Pencegahannya
Pada 2010, tepatnya Kamis (9/12) pukul 22.00 WIB, seperti dilansir dari Kapanlagi.com (10 Desember 2010 13:47), meninggal dunia.
Ayah Dhini Aminarti, Machfud Bambang Soepeno meninggal dunia mendadak di usia 52 tahun.
Beliau meninggal di dalam mobil Nissan Terrano yang dikemudikannya.
Diketahui, almarhum saat itu habis mengantarkan salah seorang temannya ke daerah Depok.
Pulang ke Jakarta seorang diri.
Kabarnya, keluarga tidak mengetahui riwayat penyakit ayah Dhini Aminarti secara khusus.
Hanya saja pernah mengeluhkan sakit di dada, dan meminta obat.
Mengenai kejadian meninggalnya ayah Dhini Aminarti yang merupakan mertua dari Dimas Seto, yang terjadi secara medadak, melansir MayoClinic, penyebab umumnya secara garis besar adalah masalah jantung yang terabaikan.
Seseorang yang mengalami masalah jantung yang terabaikan, memang acap kali meninggal dunia mendadak dimana saja dan saat kapan saja. Sering terjadi selama aktivitas fisik, seperti bermain olahraga, dan lebih sering terjadi pada pria daripada wanita.
Baca Juga: Dua Kali Kehilangan Janin, Ketahui Penyebab Istri Gilang Dirga Alami Keguguran Berulang
Sebagian besar kematian akibat henti jantung terjadi pada orang dewasa yang lebih tua, terutama mereka yang menderita penyakit arteri koroner.
Adapun penyebab kematian jantung mendadak pada orang muda bervariasi. Beberapa penyebab spesifik kematian jantung mendadak pada orang muda termasuk:
Hypertrophic cardiomyopathy (HCM)
Kondisi ini biasanya diwariskan dari orangtua, dinding otot jantung menebal. Otot yang menebal dapat mengganggu sistem kelistrikan jantung, menyebabkan detak jantung yang cepat atau tidak teratur (aritmia), yang dapat menyebabkan kematian jantung mendadak.
Baca Juga: Rey Utami Menangis Dijenguk Anak, Kakak Fairuz A Rafiq Sebut Adiknya Sakit Lambung Akut
Hypertrophic cardiomyopathy, meskipun biasanya tidak fatal, adalah penyebab paling umum kematian mendadak yang berhubungan dengan jantung pada orang di bawah 30. Ini adalah penyebab paling umum kematian mendadak pada atlet.
Coronary artery abnormalities
Kadang-kadang orang dilahirkan dengan arteri jantung (arteri koroner) yang terhubung secara tidak normal. Arteri dapat menjadi padat saat berolahraga dan tidak memberikan aliran darah yang tepat ke jantung.
Long QT syndrome
Gangguan irama jantung bawaan ini dapat menyebabkan detak jantung yang cepat dan kacau, sering menyebabkan pingsan. Orang muda dengan Long QT syndrome memiliki peningkatan risiko kematian mendadak.
Baca Juga: Trisomi 13 Renggut Nyawa Adam Fabumi, Adakah Cara Pencegahan Penyakit Langka Ini?
Penyebab lain kematian jantung mendadak pada orang muda termasuk kelainan struktural jantung, seperti penyakit jantung yang tidak terdeteksi yang hadir saat lahir (bawaan) dan kelainan otot jantung.
Penyebab lain termasuk radang otot jantung, yang dapat disebabkan oleh virus dan penyakit lainnya.
Selain Long QT syndrome, kelainan lain pada sistem kelistrikan jantung, seperti sindrom Brugada, dapat menyebabkan kematian mendadak.
Siapa saja yang berisiko mengalami hal ini? Mereka yang keluarganya memiliki riwayat kematian jantung mendadak.
Mereka ini ada baiknya konsultasi dengan dokter untuk melakukan skrining.
Sering sesak napas atau merasa nyeri dada, bisa menjadi indikasi menunjukkan bahwa Anda berisiko kematian jantung mendadak.(*)
Source | : | Mayo Clinic,KapanLagi |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar