GridHEALTH.com - Dianggap sebagai alternatif untuk merokok, vape atau rokok elektrik kini memang sedang digandrungi banyak orang.
Padahal beberapa penelitan terbaru mengungkapkan bahwa vape ternyata berbahaya bagi tubuh sama halnya dengan rokok tembakau.
Seperti kasus yang terjadi baru-baru ini di Amerika Serikat, dimana paru-paru seorang remaja dilaporkan rusak dan harus menjalani operasi mendadak lantaran sering menggunakan vape.
Dilansir dari Thesun.co.uk, remaja tersebut bernama Chance Ammirata (18) seorang mahasiswa yang mulai memakai vape sekitar 18 bulan lalu setelah meyakini bahwa perangkat itu adalah alternatif yang "aman" untuk merokok.
Menurutnya, dia selalu mengkonsumsi satu vape "Juul Pod" setiap beberapa hari yang jika dibandingkan setara dengan 10 batang rokok tembakau sehari.
Sebelum kejadian mengerikan tersebut terjadi, Awalnya Chance mengaku sempat merasa kesulitan tidur karena rasa sakit di sisi kiri tubuhnya.
Dia menduga bahwa itu hanya disebabkan karena ototnya telah tertarik.
Namun keesokan harinya saat pergi bermain bowling bersama seorang teman, Chance justru merasakan kesakitan hingga hanya bisa duduk di kursi saja.
"Saya ingat dia (teman Chance) membuat saya tertawa dan rasanya seperti dada saya hancur, seperti saya mengalami serangan jantung," ungkap Chance pada Daily Mail.
Mengetahui hal itu, Teman Chance pun memutuskan untuk membawanya ke rumah sakit.
Setelah menunggu selama lima jam, Chance bercerita bahwa dirinya tiba-tiba dikelilingi oleh ahli bedah.
Para ahli bedah itu mengatakan bahwa paru-paru kiri mahasiswa itu telah rusak dan dia pun segera dilarikan ke dalam ruang operasi.
Saat itu, Chance harus memakai tabung yang dimasukkan ke paru-parunya.
Baca Juga: Kadar Vitamin D Dalam Tubuh Wajib Ditinggikan, Alasannya Bisa Usir Kanker
Hal yang mengejutkan terjadi dimana dokter yang mengoperasi Chance mengatakan bahwa apa pun yang telah dihisapnya telah meninggalkan titik hitam seperti lubang di paru-parunya.
Untungnya, ahli bedah tesebut dapat memperbaikinya tetapi ia juga memberitahukan bahwa titik-titik hitam itu kemungkinan akan membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk pulih dan mungkin saja tidak hilang sama sekali.
Chance pun masih harus dirawat beberapa hari kemudian sebelum tabung udara yang ada di dadanyaitu dilepaskan
Baca Juga: Kenali Meningitis, Penyakit Berbahaya yang Berisiko Amputasi dan Sering Terjadi pada Balita
Setelah kejadian itu, kini ia sadar dan mulai memperingatkan orang lain tentang bahaya vaping ini.
Dilansir dari sciencenews.org, sebuah penelitian menunjukkan bahwa bahan kimia di dalam elektrik dapat merusak jaringan paru-paru dan mengurangi kemampuan sel paru-paru untuk melindungi paru-paru dari kuman dan zat berbahaya lainnya.
Hal ini karena kandungan nikotin dalam rokok menyebabkan sel-paru menjadi mudah ditembus oleh zat dari luar tubuh.
Baca Juga: Bisa Sebabkan Infeksi, Bocah Ini Nekat Masukan Jarum ke Saluran Kencingnya Untuk Usir Kantuk
Bahkan, karena bahaya tersebut, Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah memberikan izin kepada seluruh negara di dunia untuk membelanjakan anak-anak, ibu hamil, dan wanita usia produktif untuk membeli rokok elektrik.(*)
#gridhealthid #inspiringbetterhealth
Source | : | sciencenews.org,thesun.co.uk |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar