GridHEALTH.id - kabar sakitnya ibunda Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terus menjadi perbincangan publik.
Siti Habibah atau yang kerap disapa Eyang Habibah diketahui tengah berada di ruang perawatan instensif di ruang ICU Mitra Cibubur sejak Kamis (8/8) lalu.
Menurut penuturan Kepala Divisi Komunikasi Publik Demokrat, Imelda Sari menjelaskan penyakit yang sedang diderita ibunda SBY.
"Iya, Eyang Siti Habibah dirawat di rumah sakit karena sakit keras," jelasnya, mengutip Tribunnews.com.
Imelda menambahkan bahwa kondisi mertua Ani Yudhoyono ini masih stabil.
"Kondisianya stabil, tapi terus dipantai oleh bapak (SBY)," tambahnya.
Baca Juga: Miliki Segudang Manfaat, Benarkah Minuman Probiotik Dapat Cegah Dermatitis Atopik pada Janin?
Meski begitu, melalui akun Facebook yang terverifikasi, SBY memohon doa dari seluruh masyarakat untuk mendoakan kesembuhan dari Eyang Habibah, sapaan akrabnya.
"Saya beserta keluarga mohon doa dari seluruh sahabat agar Ibunda kami tercinta Siti Habibah yang saat ini sedang dirawat di ICU dapat diangkat segala penyakitnya oleh Allah SWT dan dapat kembali berkumpul bersama keluarga tercinta. Amin YRA," tulis SBY dalam akun Facebook-nya, @SBYudhoyono, Selasa (13/8/2019).
Sementara Kepala Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mengatakan sakit yang diderita Eyang Habibah adalah sakit usia sepuh.
Baca Juga: Berbagai Macam Tanda pada Kuku Ini Bisa Jadi Peringatan Adanya Penyakit dalam Tubuh
"Selama ini memang sudah berkurang jauh kesehatannya, karena faktor usia semata. Tidak ada sakit khusus," jelasnya.
Walau belum ada pernyataan resmi terkait jenis penyakit yang diderita ibunda SBY ini, namun rupanya ibunda SBY, Siti Habibah sempat menderita penyakit yang juga gerogoti tubuh menantunya, Ani Yudhoyono.
Di tahun 2012, istri tercinta SBY, Ani Yudhoyono rupanya sempat mendapat perawatan khusus hingga akhirnya menjalani tindakan operasi.
Ani kembali mengeluh sakit, setelah ia dinyatakan sembuh dari penyakit tifus.
Kala itu, ia merasa sakit di bagian perut saat berada di Istana Bogor.
Baca Juga: Kasih Sayang Ani Yudhoyono pada Annisa Pohan Patahkan Teori Kuno Tinggal Bersama Mertua
Dokter menemukan batu di kantung empedu Ani Yudhoyono.
Namun beruntungnya, Ani lagsung menjalani operasi pengangkatan batu empedu di RSPAD Gatot Subroto pada 16 Maret 2012.
Jauh sebelum Ani dinyatakan terkena batu empedu, penyakit serupa sempat menghampiri tubuh ibu mertuanya.
Siti Habibah sempat menjalani operasi pada tahun 2011, saat SBY masih menjabat sebagai Presiden.
Baca Juga: Jelang Pernikahan, Roger Danuarta Sempat Berdoa Ingin Tanggung Rasa Sakit Sang Ibunda
Ibunda SBY ini memiliki riwayat penyakit berupa gangguan empedu.
Walau tidak dijelaskan lebih dalam gangguan empedu jenis apa, namun perlu diketahui, penyakit yang menyerang empedu bukanlah batu empedu saja.
Baca Juga: Miliki Segudang Manfaat, Benarkah Minuman Probiotik Dapat Cegah Dermatitis Atopik pada Janin?
Adapun jenis-jenis gangguan empedu yaitu:
1. Kolangiosarkoma
Kolangiosarkoma atau kanker saluran empedu adalah kanker yang menjalar di serangkaian tabung tipis yang melewati hati ke usus kecil.
Menurut laman American Cancer Society, saluran empedu bertugas memindahkan cairan yang disebut empedu dari hati dan kantung empedu ke usus kecil, di mana itu membantu mencerna lemak dalam makanan.
Penyakit ini memiliki gejala seperti penyakit kuning, mual dan muntah, kulit yang gatal, dan rasa sakit.
2. Kolangitis
Kolangitis adalah kemerahan dan pembengkakan (peradangan) dari sistem saluran empedu yang dihasilkan dari infeksi.
Menruut The Johns Hopkins Hospital, sistem saluran empedu membawa empedu dari hati dan kantung empedu ke bagian pertama dari usus kecil (duodenum).
Dalam kebanyakan kasus, kolangitis disebabkan oleh infeksi bakteri yang terjadi secara tiba-tiba.
Tetapi dalam beberapa kasus mungkin jangka panjang (kronis).
Baca Juga: Jelang Pernikahan, Roger Danuarta Sempat Berdoa Ingin Tanggung Rasa Sakit Sang Ibunda
3. Kolesistitis
Kolesistitis adalah peradangan pada kantung empedu yang berbentuk buah pir di sisi kanan perut, di bawah hati.
Kantung empedu menampung cairan pencernaan yang dilepaskan ke usus kecil (empedu).
Menurut Mayo Clinic, dalam kebanyakan kasus, batu empedu yang menghalangi tabung keluar dari kantung empedu menyebabkan kolesistitis.
Ini menghasilkan penumpukan empedu yang dapat menyebabkan peradangan.
Penyebab lain dari kolesistitis termasuk masalah saluran empedu, tumor, penyakit serius dan infeksi tertentu.
4. Polip kantung empedu
Baca Juga: Kehabisan Celana Dalam saat Berlibur, Wanita Ini Nekat Cuci Bekas Haid dalam Pemanas Air
Polip kantung empedu adalah pertumbuhan yang menonjol dari lapisan bagian dalam kantung empedu.
Ukuran polip kandung empedu dapat membantu memprediksi apakah itu kanker (ganas) atau bukan kanker (jinak).
Baca Juga: Kerap Abaikan Hal Ini, Otak Anak 8 Tahun Ini Ditumbuhi Cacing Pita
Polip kandung empedu kecil yang berdiameter kurang dari 10 mm.
Namun, untuk polip ini, dokter mungkin menyarankan pemeriksaan lanjutan untuk mencari perubahan yang mungkin merupakan indikasi kanker.
Baca Juga: Dianggap Jorok dan Menjijikan, Benarkah Upil Dapat Mengobati Bisul dan Jerawat?
Ini dapat dilakukan dengan menggunakan ultrasonografi abdominal standar atau ultrasonografi endoskopi.
Polip kantung empedu yang berdiameter lebih dari ½ inci (sekitar 10 mm) lebih cenderung menjadi kanker atau berubah menjadi kanker seiring waktu, dan diameter yang lebih besar dari 3/4 inci (18 mm) dapat menimbulkan risiko signifikan menjadi ganas.
Perawatan polip kandung empedu yang lebih besar termasuk pengangkatan kandung empedu secara bedah (kolesistektomi).
Baca Juga: Miley Cyrus Kepergok Ciuman dengan Wanita yang Juga Pernah Menikah, Akibatnya ...
Diantara jenis gangguan empedu inilah yang mungkin sempat dialami ibunda SBY.
Semoga kini kondisi kesehatan Siti Habibah, ibunda SBY semakin membaik. (*)
Source | : | Mayo Clinic,cancer.org,Tribunnews.com,hopkinsmedicine.org |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | GridHEALTH |
Komentar