GridHEALTH.id - Keluarga Ruben Onsu dan Sarwendah akhir-akhir ini kerap diwarnai hal kurang sedap nan berbau mistis.
Kabar mengenai adanya gangguan makhluk halus di kediaman Ruben Onsu ini juga sudah menyelimuti seluruh anggota keluarganya, termasuk anak sulungnya, Thalia Putri Onsu.
Baca Juga: Ruben Onsu Jatuh Sakit Hingga Kulitnya Menghitam, Sarwendah: Dia Kurang Protein
Thalia yang kini berusia 4 tahun itu akhir-akhir ini mengaku kerap merasakan dampak adanya gangguan astral tersebut.
Bahkan melalui tayangan 'BROWNIS' yang diunggah kanal Youtube Trans TV pada Kamis (8/8/2019), Ruben Onsu mengatakan bagaimana sang putri, Thalia Putri Onsu juga ikut mendapatkan teror.
Kejadian aneh yang dialami putrinya terjadi di malam hari dimana Thalia Putri Onsu tiba-tiba menangis histeris pada pukul 2 dini hari.
Baca Juga: Sambangi Dokter Kandungan, Donna Harun Ceritakan Kejadian di Bali: 'Di Bali Disuplai Lagi'
"Gue sering ngalamin hal-hal enggak enak. Jadi kalau malam nih, tiba-tiba Thalia tidur, jam 2 atau setengah 3 dia bangun terus nangis sekencang-kencangnya. Kita kan otomatis gendong dia," ungkap Ruben Onsu.
Mendengar putrinya menangis kencang, pria yang baru saja genap berusia 30 tahun ini kemudian menanyakan alasannya kepada sang putri.
Baca Juga: Tidak Diberi Nafkah, Wanita Ini Emosi dan Bakar Suaminya Hidup-hidup
Thalia Putri Onsu lantas menjawab pertanyaan ayahnya itu.
Kepada ayahnya Thalia Putri Onsu menceritakan mimpinya dimana ia melihat perut sang ayah berdarah-darah.
"Kenapa cici (sapaan akrab Thalia) kenapa? Tadi mimpi apa sih? Yang dia ucapin tuh 'Ada darah di perut ayah, cici takut'. Jadi anak gue nangis takut itu karena ngelihat ada darah di perut gue dalam mimpinya," kata Ruben Onsu.
Baca Juga: Jangan Bingung Lagi, Ikuti Cara Aman Mencukur Bulu Kemaluan pada Wanita
Sontak keterangan Thalia Putri Onsu ini membuat suami Sarwendah kaget.
Hal tersebut lantaran ia meyakini putrinya tidak berbohong di usianya yang masih tergolong belia.
Hal yang dialami Thalia, anak sulung Ruben Onsu ini sering disebut dengan teror malam hari atau night terrors.
Baca Juga: Dikarantina Demi Kibarkan Sang Merah Putih, Sekelompok Siswa Malah Dijejali Makanan Tidak Layak
Night terrors memang terdengar mirip seperti mimpi buruk, namun keduanya sangat berbeda.
Melansir National Health Service, night terrors alias berteriak histeris saat tidur di malam hari, biasa terjadi pada anak berusia 3 hingga 8 tahun.
Seorang anak yang mengalami night terrors akan bertingkah seperti menangis tak terkendali, tubuh mengeluarkan banyak keringat dan ritme napas cepat, terlihat ketakutan, bingung ataupun panik, berteriak, menendang, meronta-ronta, ataupun bergumam, bahkan biasanya tidak mengenali wajah orang tua yang mencoba untuk menenangkannya.
Night terrors juga dapat disebabkan oleh hal-hal seperti kelelahan, demam, pengaruh akibat penggunaan obat, merasa gelisah, hingga terkejut karena mendengar suara tertentu.
Umumnya, anak yang mengalami hal tersebut memiliki tanda-tanda seperti anak sering mengeluarkan air liur dan tubuhnya kaku ketika tidur, night terrors sering terjadi hingga menggangu waktu tidur anak, night terrors berlangsung lebih dari 30 menit, anak melakukan sesuatu yang berbahaya ketika tertidur, bahkan anak merasa cemas dan ketakutan bahkan disaat siang hari.
Baca Juga: Dikarantina Demi Kibarkan Sang Merah Putih, Sekelompok Siswa Malah Dijejali Makanan Tidak Layak
Dalam kasus yang menimpa keluarga Ruben Onsu, ayah dua anak ini mengaku merasa kasihan dengan putrinya yang terganggu karena teror tersebut.
"Saya kembali berpikir lagi, kasihan ya anak kecil jadi enggak bisa tidur. Harus sekolah pagi," imbuh Ruben Onsu.
Baca Juga: Ketahui Tanda Keputihan Tak Normal, Bisa Sebabkan Infeksi Vagina
namun tak perlu khawatir, menurut laman Stanford Children’s Health, untuk mengatasi masalah tersebut, baik Ruben Onsu, Sarwendah atau orangtua lainnya dapat menggunakan 4 cara ini, diataranya:
1. Cobalah untuk membantu anak untuk tertidur kembali
Jangan mencoba membangunkan anak dan tenangkan ia dengan kata-kata yang menenangkan, jika perlu gendong anak agar merasa lebih baik.
Jangan mengguncang atau meneriaki anak untuk membangunkannya, hal itu dapat membuatnya menjadi lebih histeris.
2. Lindungi anak dari risiko
Ketika anak mengalami night terrors, ia bisa saja terjatuh dari tangga dan melakukan hal-hal berbahaya lainnya.
Cobalah untuk mengarahkan anak agar kembali ke tempat tidur dengan lembut dan tanpa paksaan.
Baca Juga: Meski Kakinya Tertusuk Paku, Paskibraka Pembawa Baki di Morowali Ini Tetap Selesaikan Tugasnya
3. Siapkan pengasuh untuk menjaga anak
Jelaskan kepada orang yang merawatnya tentang pengertian night terrors dan beri tahu apa yang harus dilakukan jika itu terjadi.
Baca Juga: Cukup Berisiko, Artis Korea Ini Hanya Butuh waktu 48 Detik Untuk Habiskan 5 Mangkuk Mi Tanpa Sisa
4. Cobalah untuk mencegah anak alami night terors
Pastikan anak untuk mendapatkan tidur yang cukup dengan waktu yang teratur agar anak tidak merasa kelelahan. Sehingga dia akan terbangun dan berteriak histeris saat tidur malam.
Bisa juga dengan memberikan anak waktu untuk tidur siang setiap harinya
Jika night terrors ini semakin sering terjadi dapat menyebabkan masalah bagi anak.
Baca Juga: Sambangi Dokter Kandungan, Donna Harun Ceritakan Kejadian di Bali: 'Di Bali Disuplai Lagi'
Semoga teror yang menghantui keluarga kecil Ruben Onsu dan Sarwendah ini segera berakhir. (*)
Source | : | YouTube,Standford Children's Health,NHS |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | GridHEALTH |
Komentar