GridHEALTH.id - Kabar mengejutkan nan mencengangkan baru-baru ini menyeruak dari artis kenamaan Tanah Air, Dian Sastrowardoyo.
Jarang mengekspos kegiatan bersama anak-anaknya, rupanya Dian Sastro menyimpan rahasia besar nan menyayat hati.
Baca Juga: Anak Bungsu Didiagnosis Autism Spectrum Disorder, Anji dan Wina Natalia Terapkan Diet Ini
Anak sulungnya, Shailendra Naryama Sastraguna Sutowo didiagnosis autisme sejak bayi.
Seperti tak menyangka, sosok Dian Sastro yang selalu apik memerankan peran memiliki kesedihan yang teramat dalam.
Dalam sebuah konferensi pres, Dian membagikan kisah tentang ulang tahun anaknya yang pertama, ia tidak bisa tiup lilin.
"Anak saya ulang tahun pertama belum bisa tiup lilin, sampai akhirnya di ulang tahun yang kedua bisa tiup lilin tapi latihannya berkali-kali," kenang Dian, mengutip Nakita.id pada Jumat (23/8).
Namun ia tak mau kalah dengan keterbatasan yang dimiliki sang putra sulungnya.
Baca Juga: Mitos-Mitos Tentang Kanker Ini Sebaiknya Jangan Dipercaya, Bisa Menyesatkan!
Dian Sastro pun mengarahkan segala tenaganya demi sang anak untuk menjalani terapi.
"Akhirnya kita membuka diri untuk intervensi saja, kita lakukan terapi okupasi, terapi wicara, dan juga terapi perilaku," ujarnya.
Ketiga terapi ini memiliki manfaat yang sangat baik bagi anak-anak yang menderita gangguan autisme.
Melansir WebMD, dengan menjalani terapi okupasi, wicara, dan perilaku, anak-anak akan memiliki kemampuan seperti:
- Mengembangkan hubungan teman sebaya dan orang dewasa
- Mempelajari cara fokus pada tugas
- Mempelajari cara menunda kepuasan
- Menyatakan perasaan dengan cara yang lebih tepat
- Terlibat dalam bermain dengan teman sebaya
- Mempelajari cara mengatur diri sendiri.
Dian sendiri mengatakan bahwa terapi perilaku itu sangat penting sehingga sang anak mulai bisa kontak mata dengan lawan bicara.
Selain itu Dian juga memiliki kesepakatan dengan seluruh keluarga untuk tidak memberikan sesuatu kepada Shailendra sebelum ia meminta dengan berbicara.
"Jadi kita memaksa dia untuk berbicara dan berkomunikasi dengan sopan untuk meminta. Kita juga baru mau mendengarkan dia ngomong kalau pakai eye contact," ujar Dian Sastrowardoyo.
Baca Juga: Istri Denny Cagur Alami 3 Kali Keguguran Akibat Kehamilan Ektopik, Begini Penjelasannya
Menurutnya, semangat yang terpenting dari anak-anak penyandang autisme adalah orangtua atau orang-orang di sekitarnya.
"Kita harus lebih kuat ya. Saya harus menjaga kekuatan batin orang-orang disekitar kita. Saya harus nenangin diri saya, everything is okay. Kita masih dalam proses meng-edukasi diri kita.
"Tidak apa-apa, ini memang lelah. Akan tetapi kita harus lebih giat lagi untuk melatih anak," pungkas Dian Sastro. (*)
Source | : | WebMD,Nakita.id |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | GridHEALTH |
Komentar