Apabila kita cukup fleksibel untuk menyentuh jari kaki bermakna jantung kita tetap masih sehat dan fleksibel juga.
Dalam studinya, peneliti dari University of North Texas serta beberapa peneliti Jepang merekrut 526 partisipan pada umur 20 hingga 83 tahun.
Partisipan lantas ikuti tes fleksibilitas tubuh sembari diukur tekanan darah, pembuluh arteri serta aktivitas jantungnya
Akhirnya, peneliti temukan korelasi pada tubuh yang tidak fleksibel dengan pembuluh arteri yang tak fleksibel, terutama pada partisipan di atas umur 40 tahun.
Mereka yang gagal dalam tes fleksibilitas tubuh serta tidak berhasil meraih ujung jari kaki nyatanya memiliki pembuluh darah yang kaku, dan artinya kemampuan jantung jadi kurang baik, efektif dan risiko penyakit jantung juga meningkat.
Baca Juga: Diet Jepang, Sarapan 2 Pisang Setiap Hari Sanggup Turunkan Berat Badan
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | GridHEALTH |
Komentar