GridHEALTH.id - Bagi sebagian pemuda, adu panco memang menjadi salah satu permainan menantang yang dapat meningkatkan rasa percaya diri.
Siapa yang menang, biasanya akan bangga karena otot dan tulangnya kuat.
Baca Juga: Anak Pertama Yuni Shara Tidak Bisa Berjalan, Tulang Pahanya Remuk, Pemulihan Bisa Hingga 6 Bulan
Tapi apa jadinya jika adu panco ini berakhir mengenaskan?
Seorang mahasiswa berusia 21 tahun dengan berani menantang temannya bergulat dalam adu panco, melansir World of Buzz.
Namun di tengah permainan sempat terdengar suara 'klik' seperti sumpit patah dari tangan sang mahasiswa tersebut.
Menyadari bunyi tersebut, mahasiswa ini tersadar bahwa tangannya tak bisa lagi digerakkan.
Mahasiswa asal Changzhou, China ini akhirnya dilarikan ke rumah sakit.
Dari hasil rontgen, dokter menunjukkan bahwa humerus (tulang yang menghubungkan bahu dengan siku) patah di dua tempat.
Baca Juga: Jangan Minta Disesar, Luka Bekas Operasinya Rentan Infeksi dan Mengalami 7 Masalah Ini
Baca Juga: Tak Perlu Tes Lab, Begini 7 Tanda Banyak Racun Dalam Tubuh dan Cara Menghilangkannya
Dokter mengklaim jika sebenarnya tulang mahasiswa ini masih sangat kuat.
Kemungkinan yang terjadi adalah adu panco tersebut terlalu kuat.
Melansir Ortho Info, American Academy of Orthopedic Surgeons, patah tulang di bagian lengan atas atau antara bahu hingga siku deisebut juga dengan fraktur humerus.
Pada penderita patah tulang lengan atas, umunya akan mengalami pembengkakan, memar, rasa sakit saat di sentuh, kaku, bahkan ada ketidakstabilan di sendi, seolah-olah siku akan menyembul ke luar.
Tak sedikit penderita patah tulang lengan atas akan membuat tulang yang retak dapat keluar dari kulit (fraktur terbuka).
Proses penyembuhan bagi tulang yang hanya bergeser dapat dilakukan tanpa bantuan operasi bedah, yaitu hanya menggunakan belat atau sling yang diberi lempengan papan 90 derajat.
Baca Juga: Media Sosial Picu Munculnya Sindrom Quasimodo, Gangguan Kejiwaan Akibat Kecemasan Penampilan Diri
Namun jika tulang yang retak tersebut bergeser hingga ke luar dari tempatnya, bisa jadi akan dilakukan pembedahan yang memakan waktu beberapa jam.
Hal ini dikarenakan oleh adanya peningkatan risiko infeksi, fraktur terbuka dijadwalkan untuk operasi sesegera mungkin.
Pasien diberikan antibiotik melalui vena (intravena) di ruang gawat darurat, dan dapat menerima suntikan tetanus.
Selama operasi, luka dari cedera dan permukaan tulang yang patah dibersihkan dengan tuntas.
Tulang biasanya akan diperbaiki selama operasi yang sama. Namun, dalam beberapa kasus, fraktur terbuka akan membutuhkan lebih dari satu operasi.
Jika sudah menjalani operasi patah tulang lengan atas, pasien dilarang melakukan aktivitas mengangkat, mendorong, atau menarik (termasuk membuka atau menutup pintu) dengan lengan yang terluka selama 6 minggu hingga 3 bulan.
Sedangkan untuk proses pemulihan, sebagian besar fraktur humerus membutuhkan waktu 3 hingga 6 bulan untuk pulih sepenuhnya.
Beberapa memerlukan waktu lebih lama, terutama jika fraktur terbuka atau pecah menjadi beberapa bagian. (*)
Source | : | World of Buzz,orthoinfo.aaos.org |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | GridHEALTH |
Komentar