GridHEALTH.id - Bagi sebagian wanita saat ini, memakai baju ketat sudah menjadi hal yang sering terjadi, terlebih di kalangan sebbgaian artis.
Bahkan hal ini pun sempat menimpa istri Anang Hermansyah, Ashanty beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Marion Jola Akui Buka Jaket di Panggung Pensi SMA, Ini Alasan Medisnya
Sebelumnya, Aurel Hermansyah sempat menuai kritik warganet karena mengunggah foto memakai bikin di pantai.
Kini giliran Ashanty, istri Anang yang menjadi sasaran kritik warganet karena kenakan baju ketat.
Beberapa waktu lalu, Ashanty berolahraga bersama kakak dan 2 keponakannya di kediamannya.
Baca Juga: Ibunda Devi Permatasari Meninggal Dunia, Begini Kronologis Sel Kanker di Usus Menyebar Hingga Hati
Ashanty mengundang Andre Talabessy untuk membimbing olahraga Muaythai secara privat di rumahnya.
Selayaknya orang berolahraga, Ashanty dan 3 saudaranya pun mengenakan pakaian olahraga yang cukup ketat.
Namun perlu diketahui, bukan hanya memperlihatkan lekuk tubuh saja, akan tetapi menggunakan baju terlalu ketat saat berolahraga dapat memebahayakan tubuh wanita.
Baca Juga: Wajah Ratna Sarumpaet Sempat Lebam dan Bengkak, Inilah Efek Samping dari Infeksi Pasca Operasi
Menurut Joshua Zeichner, MD, asisten profesor dermatologi di Icahn School of Medicine di Gunung Sinai menjalaskan, wanita yang terlalu lama berolahraga menggunakan baju olahraga terlalu ketat berakibat buruk bagi kesehatannya, diantaranya:
1. Radang
Saat pakaian ketat terlalu sering menggesek tubuh saat bergerak hal ini dapat menimbulkan lapisan luar kulit kurang terhidrasi, dan mengalami peradangan.
Cara terbaiknya untuk menghindarinya jika wanita tetap menggunakan baju ketat saat berolahraga yaitu menggunakan pelembap ke seluruh tubuh sebelum menggunakannya.
Tak hanya itu, penting untuk beristirahat agar mengurasi gesekan antara kulit dan pakaian.
Baca Juga: Ternyata Memelihara Kucing Bisa Cegah Penyakit Jantung dan Stroke, Pecinta Kucing Wajib Tahu!
2. Kurap
Menurut Mayo Clinic, kurap adalah infeksi kulit yang disebabkan oleh jamur seperti jamur yang hidup di jaringan kulit, rambut, dan kuku yang mati.
Seseorang bisa mendapatkannya di tempat-tempat yang lembab dan sering mengeluarkan keringat, seperti kulit kepala, punggung, bahkan jari-jari kaki.
Infeksi ini muncul sebagai ruam merah, bersisik, dan kadang-kadang gatal di kulit atau di pangkal paha.
Baca Juga: Wajah Ratna Sarumpaet Sempat Lebam dan Bengkak, Inilah Efek Samping dari Infeksi Pasca Operasi
Biasanya pakaian ketat atau kaus kaki yang digunakan saat berolahraga dapat menjadi pemicu tumbuhnya jamur.
3. Gatal
Gatal ini bisa disebabkan akibat adanya bakteri vaginosis yang tumbuh di sekitar organ kewanitaan.
Kurangnya kebersihan pada legging juga dapat membuang keseimbangan bakteri dan menyebabkan pertumbuhan berlebih dari bakteri penyebab infeksi.
Gejala yang muncul biasanya bau amis organ kewanitaan, gatal, dan keputihan yang tidak biasa.
4. Kulit kering
Menarik sepasang legging atau pakain ketat tanpa pelembab terlebih dahulu dapat menyebabkan situasi yang cukup gatal.
Kulit yang terlalu kering dapat menyebabkan dermatitis, ruam merah dan lembut yang disebabkan oleh kerusakan pada lapisan kulit pelindung.
5. Folikulitis
Melansir Mayo Clinic, folikulitis adalah peradangan yang terjadi pada folikel rambut atau tempat rambut tumbuh yang biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri.
Hal ini akan menimbulkan beberapa tonjolan merah setelah mencukur kaki, biasanya bagi wanita yang telah melakukan waxing kaki akan merasakan hal ini jika ditambah menggunakan baju ketat.
Dokter biasanya akan merekomendasikan krim antibiotik atau krim antijamur untuk meredakan rasa perih.
Atau bisa juga mencoba lidah buaya untuk menambah kelembapan kembali ke kulit.
6. Infeksi jamur
Jamur umumnya tumbuh di lingkungan yang hangat dan lembab, dan legging adalah habitat yang sempurna.
Jika wanita yang sering menggunakannya merasakan gatal pada organ intim atau keputihan dan keluarnya cairan seperti dadih, kemungkinan besar mengalami infeksi jamur.
Kunci untuk mencegah infeksi jamur yaitu jangan berjalan sepanjang hari dengan celana olahraga yang ketat dan berkeringat.
Nah, bagi wanita yang sering berolahraga dengan baju ketat seperti Ashanty, pastikan kebersihan diri sebelum dan sesudah olahraga, serta pakain-pakaian yang sering digunakan untuk olahraga. (*)
Source | : | Mayo Clinic,Cleveland Clinic |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | GridHEALTH |
Komentar