GridHEALTHid - Keunggulan dan keistimewaan Air Susu Ibu (ASI) sebagai asupan gizi untuk bayi memang tidak bisa diragukan lagi.
Komponen makro dan mikro nutrien dalam ASI yang penting bagi pertumbuhan si kecil tidak bisa digantikan dengan susu lainnya.
Baca Juga: Fact or Fake? ASI Sebabkan Bercak Putih pada Tubuh Bayi
Namun, dalam kondisi tertentu sang ibu terkadang tak bisa langsung memberikan ASI kepada anaknya.
Kondisi ini membuat seorang ibu mau tak mau untuk harus memompa dan menyimpan ASI lebih dulu sebelum diberikan kepada bayi.
Pada proses inilah biasanya sering terjadi masalah, dimana masih banyak orang tidak memerhatikan aturan menyimpan ASI yang benar.
Padahal cara menyimpan ASI yang tidak benar berisiko merusak kandungan gizinya sehingga sangat berbahaya bagi bayi yang mengonsumsinya.
Baca Juga: Gizi Buruk Jadi Penyebab Utama Stunting Pada Anak, Bahkan Bisa Sebabkan Kematian!
Untuk itu penting bagi para orangtua mengetahui cara menyimpan ASI yang benar ini.
Melansi dari Mayo Clinic berikut aturan menyimpan ASI yang benar agar gizinya tetap terjaga.
Simpan di wadah khusus
Baca Juga: Sumber Makanan Hewani Mampu Cegah Gizi Buruk Penyebab Stunting Pada Anak
Simpan ASI di wadah khusus, jangan pakai tempat yang digunakan untuk bahan lainnya.
Gunakan juga wadah yang memang diperuntukan untuk ASI, biasanya terbuat dari material plastik khusus.
Perhatikan lama ASI boleh disimpan
Daya tahan ASI selama masa penyimpanan, juga bergantung pada suhunya.
Untuk dalam ruangan, tidak lebih dari 25 derajat Celcius sekitar 6-8 jam.
Untuk suhu pendingin 4 derajat Celcius, waktu yang dibolehkan maksimal 5 hari.
Sedangkan dalam freezer dengan suhu minus 15 derajat Celcius, maksimal 2 minggu.
Cara penyajian
ASI yang disimpan di kulkas biasanya akan mengendap. Kocok wadah hingga ASI tercampur dan tidak ada endapan.
Jika ASI membeku, siram ASI dalam wadah tertutup dengan air dingin yang mengalir.
Pastikan juga tidak ada air yang masuk ke dalam wadah dan tercampur dengan air susu.
Hindari mencairkan ASI menggunakan microwave atau alat lain, dengan temperatur tinggi. Hal ini dapat merusak kandungan gizinya.
Terakhir yang perlu diingat adalah jangan menyimpan kembali ASI yang telah dicairkan.
Itulah cara aman agar gizi dan nutrisi pada ASI yang disimpan tetap terjaga.
Baca Juga: Tingkat Kesadaran Gizi Masih Rendah, Begini Cara Membaca Label Informasi Nilai Gizi pada Makanan
Namun terlepas dari itu semua, memberikan ASI eksklusif/langsung merupakan cara terbaik untuk menjaga asupan gizi si kecil.(*)
#gridhealthid #inspiringbetterhealth
Source | : | Kompas.com,Mayo Clinic |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar