GridHEALTH.id – Ketika memiliki bayi, orangtua pasti akan memberikan segala yang terbaik untuk buah hatinya.
Orangtua juga akan memberikan perlindungan dan perawatan terbaik, agar bayinya tak mudah terserang penyakit.
Berbagai hal selalu diperhatikan, terutama untuk urusan susu bayi.
Baca Juga: Waspadai Tanda Bayi Alergi Susu Sapi, Risiko Fatalnya Bisa Mengancam Nyawa!
Ibu yang bekerja, akan terpaksa meninggalkan bayinya di rumah dan memberikan bayinya susu formula sebagai pengganti ASI.
Meskipun susu formula telah dilengkapi dengan berbagai kandungan gizi yang persis seperti ASI, rupanya ini tidak cukup bagus dikonsumsi bayi.
Sebab, susu formula dapat menimbulkan risiko bayi mengalami obesitas.
Melansir laman The Telegraph, penelitian yang dilakukan oleh Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, menemukan bahwa susu formula dapat menyebabkan bayi mengalami kelebihan berat badan atau obesitas.
Baca Juga: Ternyata Gigi Palsu Bisa Sebabkan Penggunanya Alami Masalah Kekurangan Gizi
Penelitian yang dilakukan pada 16 negara ini, mengungkapkan bahwa bayi yang diberi asupan susu formula secara eksklusif dapat meningkatkan risiko obesitas sebanyak 25%.
Sedangkan bayi yang diberikan gabungan antara ASI dan susu formula, memiliki risiko obesitas 12% lebih tinggi dibandingkan dengan bayi yang hanya mendapatkan asupan ASI eksklusif.
Selain itu, penelitian yang dilakukan kepada hampir 30 ribu anak-anak menemukan bahwa ASI memiliki suatu ‘efek pelindung’ yang berguna untuk mencegah anak terserang penyakit dan mengalami masalah obesitas.
Baca Juga: Mau Sehat? Begini Tips Mengonsumsi Makanan sesuai Anjuran Ahli Gizi
Sejalan dengan penelitian WHO, Unicef juga memaparkan penelitian yang menyebutkan bahwa bayi yang mendapatkan ASI, memiliki risiko lebih kecil mengalami obesitas saat ia berusia 14 tahun.
Para ahli percaya bahwa susu formula dapat menyebabkan bayi obesitas, karena susu sapi yang telah diproses itu memiliki kadar protein yang lebih tinggi sehingga memicu munculnya sel-sel lemak pada tubuh bayi.
Sementara itu, ASI mengandung hormon yang dapat membantu mengatur keseimbangan energi dan memengaruhi bakteri baik pada usus bayi.
Baca Juga: Sumber Makanan Hewani Mampu Cegah Gizi Buruk Penyebab Stunting Pada Anak
Bayi yang mengalami kelebihan berat badan atau obesitas, akan menimbulkan sejumlah permasalahan bagi bayi.
Obesitas ini dapat menunda kemampuan bayi untuk merangkak dan berjalan, yang menjadi dasar dari perkembangan fisik dan mental bayi. Selain itu, bayi yang kelebihan berat badan biasanya akan tetap mengalami obesitas bahkan hingga ia dewasa.
Baca Juga: Bukan Hanya Kekurangan, Kelebihan Gizi Juga Bahaya Bagi Anak
Namun sayangnya, kini semakin banyak ibu yang juga menjalankan peran sebagai wanita karir sehingga menyulitkan mereka untuk menyusui bayi secara langsung.
Bahkan adapula ibu yang enggan memberikan bayinya asupan ASI karena payudara terasa sakit saat menyusui ataupun malah menyepelekan berbagai manfaat ASI bagi bayi.
Karena berbagai alasan itu, WHO pun menyerukan banyak dukungan untuk para ibu untuk menyusui bayinya dan mengurangi promosi atau iklan-iklan susu formula.
Baca Juga: Diet Vegetarian Bukan Untuk Anak Karena Sebabkan Kekurangan Gizi, Bahkan Bisa Berisiko Kematian
Jika ingin memberikan bayi ASI eksklusif setidaknya selama 6 bulan, para ibu yang bekerja bisa memompa ASI dan menyimpannya untuk dijadikan persediaan ASI bagi bayi saat sang ibu bekerja.
Ini biasa jadi cara untuk mensiasati kebutuhan bayi akan ASI yang memiliki beragam manfaat bagi kesehatan bayi, bahkan manfaatnya masih dapat dirasakan saat ia beranjak dewasa. (*)
Source | : | The Telegraph,Mayo Clinic,WHO |
Penulis | : | Arshinta Eka Putri |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar