Padahal, obat batuk ini ternyata tidak boleh diberikan pada anak-anak, terutama pada anak berusia balita.
Hal itu karena, banyak obat batuk yang terbukti tidak bekerja untuk menyembuhkan batuk, dan malah bisa menimbulkan bahaya bagi kesehatan anak.
Menurut Dr. Dr Hermione Lyall, seorang konsultan anak di Rumah Sakit St. Mary di London, mengatakan bahwa obat batuk ini bisa menyebabkan sejumlah risiko pada anak.
Contohnya mempercepat atau memperlambat kerja jantung, mempengaruhi sistem saraf pusat, dan bisa menimbulkan kejang-kejang.
Adapun menurut Dr. Oliver Bevington, dari Royal College of Paediatrics and Child Health, obat batuk sirup ataupun obat-obat batuk yang dijual bebas, bisa meningkatkan risiko terjadinya overdosis yang tidak disengaja dan bisa menyebabkan efek beracun pada balita.
“Banyak obat batuk dan pilek yang mengandung bahan aktif, seperti dekongestan hidung, antihistamin dan penekan batuk yang mungkin, dalam dosis besar, memiliki efek buruk atau beracun jika dikonsumsi, terutama bagi anak di bawah enam tahun yang jauh lebih rentan," ucap Dr. Oliver Bevington.
Baca Juga: Bukan Hanya Penghias Masakan, Seledri Miliki 13 Manfaat yang Bisa Sehatkan Tubuh Ini
Sebagian besar batuk dan pilek pada anak-anak, biasanya disebabkan oleh infeksi virus dan akan sembuh dengan hanya beristirahat atau mengonsumsi obat, seperti parasetamol atau ibuprofen.
Source | : | Kompas.com,The Telegraph |
Penulis | : | Arshinta Eka Putri |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar