Tes laboratorium. Ini mungkin termasuk, misalnya, pemeriksaan fungsi tiroid atau penyaringan alkohol dan obat-obatan.
Evaluasi psikologis. Seorang dokter atau profesional kesehatan mental berbicara kepada pasien tentang gejala, pikiran, perasaan dan pola perilaku.
Bisa saja pasien diminta mengisi kuesioner untuk membantu menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut.
Nah, asal tahu saja, untuk menentukan penyakit mental seseorang seorang ahli saja terkadang sulit untuk mengetahui penyakit mental mana yang menyebabkan gejala Anda.
Baca Juga: Waspada, Obat Diare Jenis Ini Bisa Sebabkan Penyakit Jantung!
Gejala-gejala yang menentukan untuk setiap penyakit mental dirinci dalam Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental (DSM-5), yang diterbitkan oleh American Psychiatric Association.
Manual ini digunakan oleh para profesional kesehatan mental untuk mendiagnosis kondisi mental dan oleh perusahaan asuransi untuk mengganti biaya perawatan.
Itu baru untuk diagnose, mencari tahu apakah benar seseorang mengalami gangguan jiwa? Hingga gangguan jiwa seperti ap ayang dialaminya.
Menangani pasien gangguan jiwa, lebih rumit lagi. Baik itu yang kategori ringan maupun berat. Tidak bisa hanya dengan konsultasi, apalagi hanya beberapa kali, lalu sembuh.
Baca Juga: Musim Kemarau Bisa Sebabkan Diare Kronis yang Lama Sembuhnya
Perawatan tergantung pada jenis penyakit mental yang dimiliki, tingkat keparahannya, dan apa yang paling cocok untuk menanganinya.
Dalam banyak kasus, kombinasi perawatan paling berhasil.
Jika memiliki penyakit mental ringan dengan gejala yang terkontrol dengan baik, perawatan dari penyedia layanan primer mungkin cukup.
Namun, seringkali pendekatan tim untuk memastikan semua kebutuhan psikiatris, medis dan sosial dibutuhkan. Ini terutama penting untuk penyakit mental yang parah, seperti skizofrenia.
Baca Juga: Bercanda Menarik Kursi Temannya yang Mau Duduk, Siswi SMA ini Alami Cedera Mengerikan
Untuk gangguan jiwa butuh penanganan untuk pemulihan berupa; pengobatan medis, psychotherapy, brain-stimulation treatments, hospital and residential treatment programs, hingga keterlibatan keluarga dan orang terdekat.(*)
Source | : | Mayo Clinic,Wiken.id |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar