GridHEALTH.id - Pernyataan BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika), sejak April lalu, Indonesia memasuki musim kemarau dan diperkirakan mencapai puncaknya di bulan September ini.
Karena itu, jangan heran kalau saat ini sering merasakan udara semakin terik dan panas saat siang hari. Dalam kondisi ini, kita harus mewaspadai serangan heat stroke, terutama yang banyak melakukan aktivitas di luar ruang.
Heat stroke atau sengatan panas adalah suatu kondisi kegawatan yang terjadi ketika suhu tubuh terlalu panas, disertai hilangnya kemampuan tubuh untuk menurunkan suhu.
Dilansir dari WebMD, pada kondisi heat stroke, suhu tubuh bisa meningkat hingga mencapai 40 derajat Celsius atau lebih.
Heat stroke yang tidak tertangani bisa menyebabkan kematian atau hilangnya nyawa. Oleh karena itu, tanda-tanda di atas perlu diperhatikan, terutama ketika cuaca sedang panas dan kita beraktivitas di luar ruangan, termasuk olahraga.
Lansia, bayi, dan orang-orang yang bekerja di luar ruangan adalah mereka yang berisiko terkena heat stroke.
Lantas benarkah heat stroke bisa memicu kematian? Simak penjelasan lengkapnya seperti yang dilansir dari Live Science berikut ini.
Baca Juga: Alergi Pada Anak, Tidak Bisa Disembuhkan Namun Bisa Dikendalikan
Penyebab
Pada dasarnya, tubuh manusia mengeluarkan panas dan biasanya mendinginkan diri sendiri dengan cara berkeringat.
Namun karena berbagai hal, seperti cuaca yang terlalu panas, kelembapan, dan aktivitas berat di bawah terik matahari, sistem mendinginkan diri sendiri akhirnya gagal dan memicu heat stroke.
Baca Juga: Ini Jawabannya, Mengapa Kelebihan Karbohidrat Bisa Bikin Cepat Gemuk
Gejala
Beberapa gejala dari heat stroke adalah sakit kepala, pusing, suhu tubuh tinggi, detak jantung menjadi lebih cepat, halusinasi, pingsan, dan efek samping lain.
Penderita heat stroke pun perlu penanganan cepat karena jika dibiarkan, kondisi tersebut mampu memicu kerusakan permanen hingga kematian.
Pertolongan pertama
Sebelum ahli medis datang, penderita heat stroke perlu pertolongan pertama. Misalnya melepas pakaian, mengompres dengan air dingin, dan memberikan es batu di bagian ketiak atau pangkal paha di mana bagian tersebut biasanya mengeluarkan panas yang cukup tinggi.
Baca Juga: Iritasi Mata Saat Musim Kemarau, Jangan Dikucek, Ramuan Herbal Ini Bisa Bikin Adem
Pencegahan
Demi mencegah timbulnya heat stroke, minum banyak air selama melakukan aktivitas fisik di luar ruangan sangat dianjurkan.
Selain itu, hindari minuman berkafein seperti teh, kopi, soda, dan alkohol yang sifatnya membuat tubuh dehidrasi.
Itulah heat stroke, sengatan panas yang bisa memicu kematian jika tidak ditangani dengan cepat.(*)
Source | : | WebMD,Mayo Clinic,merdeka.com |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar